Kadis PUPR: Sinergitas dan Kolaborasi Kunci Pemberantasan Kemiskinan di Maluku
potretmaluku.id – Meski angka kemiskinan di Maluku terus mengalami penurunan, namun Pemerintah Provinsi Maluku terus bergerak dan berupaya keras mensejahterakan masyarakat di daerah ini.
“Ini butuh sinergitas dan kolaborasi semua pihak untuk memberantas kemiskinan di daerah ini,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech di Ambon, Rabu (9/3/2022).
Dia menyebutkan, PUPR Provinsi Maluku misalnya, sudah bergerak membangun kerjasama dengan Pusat Studi Perdesaan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, untuk mencari solusi dan formula memberantas kemiskinan di daerah ini.
Kerjasama ini, kata Muhamat, terkait kebutuhan infrastruktur sektor PUPR, guna percepatan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan pada daerah tertinggal di Provinsi Maluku, dengan konsep Manggurebe Bangun Desa (MABES)-PUPR.
Meski angka kemiskinan di Maluku masih tinggi, namun dia menyebutkan, angka tersebut terus mengalami penurunan di tahun 2021 lalu.
”Jadi angka desa tertinggal dan sangat tertinggal tahun 2021 sebesar 40 persen. Ini karena konektivitas dan logistik masih lemah dan mahal,” terangnya.
Koordinator untuk balai-balai Kementerian PUPR di Maluku ini mengaku, infrastruktur PUPR, berupa jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, irigasi, dan drainase, masih menjadi tantangan. Sehingga butuh perbaikan dan perlindungan sosial dan percepatan penanggulangan kemiskinan.
Begitu juga, lanjut dia, butuh sinergitas dan pelaksanaan pembangunan, yang masih dominan terfragmentasi.
“Jadi memang perlu mengetahui capaian indikator PUPR dan indeks konektivitas, untuk memperkuat fokus dan alokasi bugdet dalam penguatan konektivitas,” jelasnya.
Tujuan dilakukan kajian, menrut Muhamat, untuk dilakukan pemetaan kondisi dan identifikasi kebutuhan infrastruktur PUPR di desa dan kawasan perdesaan, yang sangat tertinggal dan tertinggal di 6 Kabupaten target di Provinsi Maluku.
“Pemetaan hubungan kondisi infrastruktur PUPR juga menjadi perhatian,” tandasnya.
Mantan pejabat di Kementerian PUPR ini melanjutkan, sesuai data Kementerian PDTT yang telah menetapkan 6 Kabupaten di Maluku, tergolong tertinggal di Seram Bagian Barat, yakni 16 Desa tertinggal dan 2 Desa sangat tertinggal.
Selanjutnya di Seram Bagian Timur, yakni 97 Desa tertinggal dan 6 Desa sangat tertinggal. Buru Selatan, yakni 37 Desa tertinggal dan 10 Desa sangat tertinggal. Maluku Barat Daya, yakni 61 Desa tertinggal. Maluku Tenggara, yakni 79 Desa tertinggal, dan Maluku Tengah, 25 Desa tertinggal dan 4 Desa sangat tertinggal.
Untuk itu, mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini mengingatkan, program pengentasan kemiskinan sangatlah penting.
“Program ini merupakan salah satu program yang sangat penting dan strategis. Dikarenkan program ini akan memberikan impact dan multiplier effect yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi, yang nanti akan berujung pada pengurangan angka kemiskinan,” ujarnya.
Muhamat, yang akrab disapa Pak Matt ini menuturkan, percepatan infrastruktur dan konektifitas adalah merupakan salah satu program prioritas Pemprov Maluku, yang ada pada misi ke-4.
Menurut dia, pengkajian dari Unpatti yang dapat menghasilkan satu blueprint atau cetak biru (peta jalan) berkaitan dengan Sistem Logistik Daerah (SISLOGDA), yang nanti akan menjadi pijakan bukan saja yang berkaitan dengan infrastruktur, tetapi berkaitan dengan produksi, supplay chain, dan variabel-variabel lain yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketua Umum Ikatan Alumni Unpatti (IKAPATI) ini menjelaskan, target pertama pada 5 atau 6 Kabupaten. Dan 5 atau 6 Kabupaten ini, akan menjadi sampling yang akan menjadi lokus utama, yang nantinya diselesaikan secara bersama-sama.
“Diharapkan ini nanti blueprint, mengenai sistem logistik daerah akan terwujud,” jelasnya.
Tujuanya, kata Muhamat, agar investor yang datang dapat berikan peta jalannya. Ini disebutnya penting, supaya aksesbilitas komoditas unggulan daerah apalagi yang ada di desa atau kabupaten/kota itu bisa sampai di titik pasar tentu dengan biaya yang lebih murah, yang ingin kita turunkan adalah berapa sebenarnya biaya logistic Maluku.
”Supaya kajian ini dapat memberikan reverensi kepada kita dan nanti akan diadakan rapat berikutanya untuk melihat cash by cash. Diharapkan ini dipercepat supaya dapat dipresentasikan. Setelah hal ini jadi, harus disampaikan ke Jakarta atas izin Bapak Gubernur. Supaya program-program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, kita lakukan secara kolaborasi apa saja yang menjadi tugas dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota,” paparnya.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku ini menyebut, dalam waktu 1 atau 2 hari ini nanti, secara tertulis pihaknya mintakan dari pihak perhubungan, apa saja sumber informasi dan data yang dapat diberikan kepada pihaknua apa saja yang berkaitan baik itu tentang kapal baik itu perintis, kekuatan-kekuatan kita dan setersunya.
“Kemudian dari perindustrian dan perdagangan, akan berikan kita sumber informasi dan data tentang komoditas unggulan, yang orientasinya sudah eksport maupun dalam negeri. Supaya nantinya dapat kita hitung. Dan tidak kalah penting juga yang berkaitan dengan bahan pangan pokok,” tegasnya.
Begitu juga, kata dia, dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Salah satu pencapaian dari indikator kinerja utama yang ada pada pemberdayaan masyarakat, artinya bagaimana dengan segala potensi yang dilakukan untuk menururnkan angka kemiskinan.
Pilarnya, lanjut dia, adalah bagaimana pemberdayaan masyarakat, harus berusaha untuk mendapatkan nilai itu. Jadi tidak hanya akses untuk menapatkan bantuan-bantuan, diharapkan masuk dalam sistem pihaknya.
“Yang diharapkan MABES PUPR ini fokus dan akan bisa menghasilkan pencapaian-pencapaian target yang ada di RPJMD, khususnya yang berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan,” ujarnya.
Capaian pihaknya di tahun 2021 kemarin, kata Muhamat, Maluku sudah turun 1,6 sekian itu, dalam waktu 10 tahun. “Dan penurunan angka kemiskinan yang paling terbesar di Indonesia adalah Maluku,” bebernya.
Untuk itu, lanjut dia, diharapkan sistem dan kapabiliti ini dapat terus dipertahankan di tahun 2022. “Semoga lompatannya semakin lebih, dengan semua kekuatan dan akselerasi yang telah kita bangun dan akan berdampak,” pungkasnya.(WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi