Pemkot Koordinasikan Penanganan Pengungsi Korban Konflik 1999 ke Pempus
potretmaluku.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus berupaya agar penanganan pengungsi korban konflik sosial Tahun 1999 di Ambon dapat teratasi.
Sekretaris Kota (Sekkot), Agus Ririmasse, bersama OPD terkait Rabu tadi mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI di Jakarta.
Ririmasse kepada wartawan menyampaikan, kehadiran mereka pada pertemuan tersebut dalam rangka memenuhi undangan Kemenko PMK atas usulan bantuan pembangunan Rumah Khusus (Rusus) bagi pengungsi korban konflik Tahun 1999.
Kata dia, sebelumnya, pemkot telah mengusulkan bantuan ke Pemerintah Pusat (Pempus) untuk pembangunan rumah khusus bagi pengungsi korban konflik 1999 di tiga lokasi, yakni di Dusun Air Manis Desa Laha, kemudian pada dua lokasi lain di Dusun Air Louw dan Negeri Nusaniwe.
“Di dusun Air Manis itu ada 106 KK, dan 113 KK warga pengungsi Kayeli serta 252 KK yang merupakan pengungsi eks jemaat Silo di Dusun Airlouw. Semuanya belum memiliki rumah permanen,” kata Ririmasse.
Menurutnya, lahan untuk pembangunan rumah khusus kepada mereka telah siap, namun sampai sekarang belum dilakukan pembangunan lantaran tidak bisa mengandalkan APBD pemkot.
“Pemkot tidak mampu bila pembiayaannya lewat APBD murni, sehingga harus meminta bantuan pemerintah pusat,” jelasnya.
Selain pembiayaan, keterlambatan penanganan pengungsi ini juga karena ada perubahan regulasi di tingkat pusat, yakni kebijakan tentang Rehabilitasi Fisik Terhadap Masyarakat Yang Terdampak Konflik, sudah selesai sejak tahun 2010 lalu.
Otomatis, pemkot harus mencari alternatif lain terkait pengusulan bantuan. Meski begitu, Ririmasse bersyukur atas perhatian pempus terhadap persoalan pengungsi di Kota Ambon, dengan membuka komunikasi lewat rapat koordinasi.
“Kita akan membuka ruang-ruang komunikasi dan koordinasi dengan kementerian teknis di bawah Kemenko PMK, agar dapat mengakomodir kepentingan masyarakat korban konflik tersebut,” tandas Ririmasse. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi