Parcaya Sa, Buang Bimbang Tuh

Oleh: Eltom (pemerhati sosial)
Kalu mau apapa jadi deng bae, taru parcaya di muka, jang bimbang! (=bila ingin sesuatu terjadi, percayalah dan jangan bimbang hatimu). Sebab kita tidak bisa menolong diri sendiri, selalu ada orang lain yang bisa atau dengan rela menolong kita dan itulah hidup. Ibarat nasehat tua: “parang seng bisa biking akang ulu sandiri” (=parang tidak bisa membuat sendiri pegangannya), artinya kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Lagi-lagi ada orang lain.
Tagal itu “musti taru percaya di muka“, jadi menaruh rasa percaya akan kemampuan atau ketulusan hati orang lain itu penting. Mereka diberi hikmat, mereka punya kepandaian, lebih lagi mereka akan tulus membantu, sebab “ale susah beta tulung, tagal kalu beta tatumbu susah jua ale ada” (=aku menolong di saat kamu susah sebab saat aku dalam kesusahan pun kamu ada).
Jadi “jang bimbang. Tagal kalu bimbang bisa tabambang” (=jangan bimbang hatimu, sebab kebimbangan membuatmu tetap susah). Kebimbangan memacetkan relasi karena kita tidak saling percaya. Akibatnya kita tidak akan terlepas dari kesusahan yang menghimpit hidup kita.
Maka rasa percaya meneguhkan iman, sebaliknya kebimbangan meruntuhkan hidup. Bila oleh percaya kita dipulihkan, maka kebimbangan membuat kita terkapar dalam penderitaan.
Pastori Dana Kopra, Jemaat Bethania
Kamis Putih, 1 April 2021
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi