Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA (Dosen Fakutas Ilmu Sosial Ilmu Politik – Universitas Pattimura)
Pada level global tak banyak figur kepala pemerintahan dan kepala negara yang berlatarbelakang ilmuan (scientist). Para figur itu yakni : Abdul Kalam Presiden India (2002-2007), Angela Merkel Kanselir Jerman (2005-2021), Margaret Thatcher Perdana Menteri Inggris (1979-1990), dan Jimmy Carter Presiden AS (1977-1981).
Mayoritas mereka adalah ilmuan dalam bidang teknik penerbangan, kimia, fisika, dan fisika nuklir. Meskipun ilmuan eksakta tapi mereka mampu merambah zona sosial politik, dengan sukses menjadi pimpinan di negara mereka masing-masing.
Tak berbeda jauh dengan para figur level dunia itu, di Indonesia juga demikian. Dari sekian Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres), baik yang dilakukan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tak langsung dan langsung hanya sedikit ilmuan yang tampil.
Ada yang sukses memimpin sebagai orang nomor satu dibidang eksekutif di republik ini, tapi juga menuai protes. Ada juga yang tak kesampaian menjadi orang nomor satu dalam bidang eksekutif di republik ini, namun sukses memimpin bidang legislativ. Ada pula yang sementara berkontestasi pada Pilpres 2024, dengan ekspetasi menangkan Pilpres langsung ke-5 itu.
Pertama, Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. Ia salah seorang ilmuan dalam bidang kontruksi pesawat terbang. Saat Seoharto terpilih kembali menjadi Presiden untuk ke-7 kalinya melalui Sidang Umum MPR pada Maret 1998, ia kemudian menunjuk Habibie sebagai Wakil Presiden.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi