Panen Perdana Semangka Program Kolaborasi Petani Tala dan Anggota DPRD Maluku
potretmaluku.id – Sejumlah petani asal Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan salah satu Anggota DPRD Maluku dari Partai Gerindra, M Hatta Hehanussa, melakukan panen perdana semangka di kebun pertanian kawasan desa setempat, Selasa (10/1/2023).
Panan perdana semangka ini dilakukan setelah 2 bulan lalu mereka berkolaborasi menanam tanaman jangka pendek tersebut. Pantauan potretmaluku.id, kebun pertanian milik petani Desa Tala itu dipenuhi dengan buah semangka yang besar dan tumbuh segar, serta tanpa bantuan pupuk.
Para petani di Desa Tala memang ulet bekerja, mereka melakukan perawatan yang intensif dan optimal terhadap komoditi pertanian mereka, baik untuk jenis tanaman umur pendek seperti semangka maupun jagung, juga termasuk tanaman jangka panjang, cengkeh dan pala.
Buah dari kerja keras itu, mereka akhirnya berhasil memanen ratusan buah semangka berkualitas tinggi.
Novy Latekay, petani Desa Tala mengaku, hasil yang didapatkan saat ini merupakan kolaborasi antara pihaknya bersama Anggota DPRD Maluku, M Hatta Hehanussa.
Dia mengatakan, Aleg dari (Dapil) SBB ini, memberikan bantuan kepada pihaknya. Bantuan-bantuan tersebut berupa, penyiapan bibit unggulan, juga alat garapan rumput.
Selain itu juga, kata dia, kader Partai Gerinda tersebut sering mengontrol proses pertanian yang dilakukan di perkebunan. “Iya, jadi ini buah dari hasil kerjasama kita dengan dewan provinsi, Bapak Hatta Hehanussa,” katanya.
Sementara Hatta mengatakan, keterbatasan seperti bibit dan alat penunjang pertanian memang harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk membantu para petani.
“Saya pikir kalau pemerintah punya keberpihakan secara terus menerus kepada petani, maka lahan pekerjaan kepada para pemuda juga bisa terbuka lebar. Dengan sendirinya pemerintah perlahan membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat,” katanya.
Selain bantuan bibit dan alat penunjang lain, pemerintah juga harus bisa mengintervesi pasar sehingga hasil pertanian mereka bisa dipasarkan secara baik. Karena memang kata dia, saat ini yang menjadi kendala adalah persoalan pasar.
Menyikapi problema tersebut, Hatta kini berupaya untuk membangun kemitraan bersama pihak-pihak lain ihwal pemasaran semangka para petani Desa Tala.
“Karena memang petani di Tala ingin terus menanam, hanya saja mereka terkendala oleh pasar. Untuk itu kita akan membangun komunikasi dan kemitraan dengan gerai-gerai modern, juga pasar di luar dari Pulau Seram, agar bisa menampung hasil-hasil pertanian,” ujarnya.
Namun dia juga berharap, sistem tanam yang dilakukan petani di sana tidak dilakukan sekaligus, tapi tanam berjarak, sehingga panen pun bisa dilakukan secara bertahap.
“Jadi kalau minggu pertama dia bisa panen satu atau dua ton, di minggu berikutnya juga sama. Terkait ini, kita akan bikin pembinaan lagi,” katanya.
Jika langkah ini dilakukan, sambung dia, pasar juga akan terkelola dengan baik. Artinya hasil pertanian tidak menumpuk dan terbuang percuma.
“Jadi kalau dengan metode tanam dan panen seperti ini, harga semangka di pasar pun akan stabil. Meski demikian, bantuan pasar melalui intervensi pemerintah sangatlah dibutuhkan,” ujarnya.
Di juga berharap para pemuda lain bisa bergerak di bidang pertanian. Maksudnya, jelas dia, jangan menunggu ada bantuan baru mau bergerak. Inisiatif itu penting.
“Harus ada gerakan dari teman-teman atau masyarakat. Jangan menunggu bantuan datang baru bergerak. Yang penting ada inisiatif seperti menyiapkan lahan, dengan begitu bantuan bibit dan lainnya akan menyusul,” ajaknya.
Dia akhir komentarnya, dia meminta Pemerintah Pusat, Provinsi juga Pemerintah Daerah agar bantuan yang disalurkan kepada masyarakat harus benar-benar tepat sasaran, agar pemanfaatan juga benar-benar baik. (Nab)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi