Pandemi COVID-19 Bikin Pemkot Ambon Sulit Entaskan Kemiskinan
potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan, dampak dari Pandemi COVID-19 membuat pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam penanganan pengentasan kemiskinan, karena anggaran pembangunan mengalami refocusing.
“Pertumbuhan ekonomi Kota Ambon juga mengalami kontraksi pada kisaran -1,95 peren dari 5,78 persen,” ujar Wali Kota Richard, dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Asisten III Sekretaris Kota Rina Purmiasa, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penganggulangan Kemiskinan Kota Ambon Tahun 2022, di Hotel Marina Ambon, Senin (21/3/2022).
Hal itu, kata Richard, membuat target prioritas pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik sesuai perencanaan program, termasuk kegiatan bantuan pemberdayaan keluarga miskin dan bantuan sosia.
Walau demikian, kata Richard, upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan tetap harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan, sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah yang di implementasi dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Meenurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui RPJMD tahun 2017 – 2022 dan arah kebijakan pembangunan 2023-2026, masih menetapkan pengentasan kemiskinan menjadi target prioritas pembangunan, dalam kebijakan program dan alokasi anggaran melalui penanganan secara multi sektor.
“Sebagai wujud tanggungjawab pemerintah, terhadap tugas koordinasi penanggulangan kemiskinan di daerah, perlu dilakukan Rakortek sebagai sarana evaluasi terhadap tahapan penanggulangan kemiskinan lintas sektor yang selama ini sudah dilakukan di 5 (lima) kecamatan,” paparnya.
Hal tersebut, lanjut dia, meliputi program Indonesia Pintar, Kartu Ambon Pintar, Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, serta bantuan Sembako.
Rivhard berharap keterlibatan semua pihak perwakilan masyarakat dari Desa/Negeri dan Kelurahan, serta pemangku kepentingan lintas sektor OPD dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan indikator yang tepat sasaran, berbasis data miskin yang valid.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2021, tambah Richard, angka kemiskinan kota Ambon mencapai 23,67 ribu jiwa atau 5,02 persen dari total penduduk 347.288 jiwa.
“Angka ini mengalami peningkatan 1,52 ribu jiwa, atau 0,51 persen dari jumlah penduduk miskin tahun sebelumnya yakni 22,15 ribu, atau 4,51 persen,” ungkapnya.(TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi