Pendapat

Mengenai Teineman yang Viral Belakangan Ini

Kendati penemuan itu viral namun publik hanya ingin tahu seperti apa tampak “daratan baru”. Mereka tak benar-benar peduli tentang Teineman. Lewat narasi singkat ini, saya akan mencertikan secara umum beberapa hal unik tentang Teineman, desa dan jemaat kami yang sedang viral itu.

“Teineman bagus”, gumam saya yang begitu takjub dengan keindahan alamnya saat pertama kali tiba di sana pada November 2022 silam. Ikan-ikan berkeliaran di perarian dangkal, rumput laut begitu hijau, pasir putih terbentang luas, pohon kelapa berjajar rapih. Tepat di depan Teineman ada sebuah pulau tak berpenghuni yang sungguh eksotis.

Desa Teineman berada di Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Teineman adalah satu-satunya desa di Pulau Namwaan. Teineman hanya bisa ditempuh dengan jalur laut; speedboat, longboat, dan kapal motor kayu. Waktu tempuh ke Teineman bervarian sesuai alat transportasi yang digunakan.

Jika menggunakan speedboat dua mesin biasanya 45 menit; jika menggunakan longboat satu mesin biasanya 2 jam; jika menggunakan kapal motor kayu biasanya 3-4 jam. Tergantung juga gelombang laut. Sampai saat ini, masyarakat Teineman berjumlah 714 jiwa dari 156 kepala keluarga.

Secara toponimik, Teineman bukanlah nama asli. Nama asli atau lokal Teineman adalah Itan Namwaan. Itan berarti “yang pertama”, sedangkan Namwaan adalah “daratan berpasir”. Pergeseran Itan Namwaan menjadi Teineman terjadi karena pengaruh kolonialisme. Belanda sulit menyebut Itan Namwaan sehingga munculah kata baru, Teineman.

Pada masa lampau, Teineman menjadi alat pertukaran. Diceritakan bahwa penduduk asli Teineman akan pergi akibat wabah penyakit kemudian menukarkan pulau itu dengan harta kepada satu keluarga. Namun karena kepemilikan pulau itu tidak jelas maka Empat Serangkai–Ritabel, Ridool, Watidal, Lelingluan–mengambil alih. Teineman baru dimekarkan menjadi desa definitif beberapa tahun yang lalu. Sebelum dimekarkan, Teineman hanyalah sebuah dusun di bawah pemerintahan Empat Serangkai.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3Next page

Berita Serupa

Back to top button