Puisi

Mata Tombak Di Mata Ombak

Mata Tombak Di Mata Ombak

dari mana muasal wira yang melayari lembar sejarah
mahsyur  cerita canga, kapita dan seribu pasukan kora-kora
mereka yang membangun kubu dari batu karang dan ombak
dari nuku baabulah sampai anak kampung dan nelayan tuna

kami anak beranak lahir dari rahim laut yang pertiwi
telah dikukuhkan ombak-ombak  yang mengajari berkelahi
sepanjang arus dibakar matahari hingga mendidih darah
membelah badai gelombang dengan jiwa  yang merdeka

lautan kami adalah rumah sejak nenek moyang
lalu siapakah tuan-tuan yang datang pasang pagar
siapa yang begitu lancang datang pancang tanda larang
bertanya ini kintal  siapa  hingga tuan berani langgar

jangan bikin marah, lagu-lagu bisa jadi mata panah
sama seperti tanah  ini lautan kami punya tumpah darah
dari nuku baabulah sampai anak kampung dan nelayan tuna
jangan bikin kami marah, jangan  bikin mata jadi merah

ombak badai kami bikin teduh dengan lagu-lagu
tapi bila tuan lancang dan  belagu maka  lagu jadi pisau
lautan di dada kami  jangan coba bikin berombak
di lipat-lipat gelombang kepada tuan kami layarkan mata tombak

Ambon, April 2016


Becak

Tukang becak di nadi kota
Di jalanan mandi hujan dan panas
Membaptis mimpi anak dengan keringat
Meski hasil yang sungguh tak seberapa

Di bekas kota konflik mereka jua menjaga hangat
Hantar Sarane kepada Salam bukankah itu mulia?
Membawa manusia-manusia kepada perjumpaan
Dari Pule ke Talake, Maranatha ke Al-fatah

Di satu sudut kota
Aku lihat nabi-nabi terbirit-birit dikejar petugas

Kota Ambon, 18 April 2016


Pada Bulu Mata Yang Gugur Jangan Lupa Cantumkan Nama

Jika bulu mata yang tercerai dari kelopak ialah penanda rindu
lalu siapakah yang diam-diam telah menggugurkannya pagi ini

Semua kenangan tentang satu nama t’lah hempas dari ingatan
seperti daun terakhir jatuh ke tanah pada penghujung musim

Bila malu-malu sisipkan isyarat dalam mimpi manakala aku tidur
lalu siapakah kau yang diam-diam telah kirimkan rindu pagi ini

Sesiapa sedang ingat, bilamana kirim rindu
pada bulu mata yang gugur jangan lupa cantumkan nama

Ambon, September 2014

WhatsApp Image 2021 02 25 at 02.49.50

Oleh: Revelino B Nepa

Anggota Bengkel Sastra Maluku, rapper, sketcher dan traveller yang suka mancing.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button