Mafindo Ternate Gelar Dialog Menciptakan Pemilih Berdaya di Era Digital
potretmaluku.id – Di Provinsi Maluku Utara, khususnya Kota Ternate, usia remaja juga sangat aktif dalam menggunakan media sosial (medsos) sebagai wadah penyalur dan penerima informasi. Aktifnya penggunaan medsos di kalangan remaja sebagai pemilih pemula ini perlu diwaspadai agar terhindar dari penyebaran informasi hoax.
“Pada Laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2021, Maluku Utara secara umum mendapat skor indeks literasi digital 3,18 dalam skala 1-5. Skor tersebut berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 3,49,” ujar Koordinator Wilayah Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Maluku, Roesda Leikawa, di Ternate, Minggu (18/6/2023).
Dia katakan, mengingat kecenderungan pengguna internet bisa mengumbar hoax jika tidak dibekali dengan edukasi literasi digital, apalagi saat ini kita sedang menjelang tahun Pemilu, di mana trennya terus meningkat, dan berpotensi mengancam kualitas pesta demokrasi. Sehingga perlu adanya gerakan-gerakan edukasi, seperti Dialog public dengan generasi muda.
Berkenaan dengan hal tersebut, kata Roesda, Mafindo wilayah persiapan Ternate menggelar Dialog Publik “Menciptakan Pemilih Berdaya Dan Berkarya Di Era Digital” pada Sabtu kemarin (17/6/2023), di Gedung Mina Asrama Haji Ternate.
Turut hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut, perwakilan Mafindo Perluasan Jejaring Timur Indonesia, Sahril Salamena dan sejumlah narasumber yang terdiri dari akademisi, Bawalu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Perwakilan Mafindo Indonesia Timur.
Lebih lanjut Roesda menuturkan, Pemilu serentak akan digelar pada 14 Februari 2024. Tidak cukup satu tahun lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi, membuat antusiasme dikalangan para politisi berlomba-lomba dalam menggaet suara pemilih terutama pemilih pemula.
“Sejumlah survey menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di pemilu 2024,” terangnya.
Saat ini, tambah dia, usia remaja sebagai pemilih muda sangat dekat dengan media digital seperti media sosial. Media sosial dinilai menjadi senjata yang ampuh untuk menggaet pemilih pemula sebagai platform komunikasi dengan masyarakat.
“Strategi kampanye dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram dan sejenisnya diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung antara para calon dalam pemilu 2024 dengan para calon konstituennya,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sahril Salamena selaku Ketua Tim Perluasan Jejaring Timur Indonesia menjelaskan, bahwa Mafindo perlu hadir dan aktif di Maluku Utara untuk menggaet dan mengedukasi masyarakat terutama generazi Z sebagai pemilih pemula untuk dapat menjadi agen perubahan melawan hoax.
“Karena selama ini generasi Z merupakan generasi yang sangat mudah terpapar informasi hoax, dan aktif menyebarkan berita di media sosial tanpa memverikasinya,” ucapnya.
Terlepas dari itu, kata dia, momentum pemilu 2024 ini juga akan mengakibatkan penyebaran informasi hoax terkait politik akan semakin tinggi dan itu yang harus kita hindari, apa lagi berdasarkan rilis Bawaslu RI terkait Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 Maluku Utara merupakan daerah kategori Sangat Rawan ke 3 di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Acara dialog publik Sabtu kemarin, yang diikuti 50 peserta dari berbagai komunitas pemuda dan masyarakat ini, dilanjutkan dengan Deklarasi Mafindo Ternate, yang merupakan pernyataan serta komitmen Mafindo Ternate untuk terlibat aktif mencegah dan menangkal hoax di media digital bersama dengan masyakarat Ternate.
Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Mafindo Ternate untuk berjejaring dengan segenap pemangku kepentingan guna mencegah dan menangkal hoax.
Pelaksana Tugas Koordinator Wilayah Mafindo Ternate, Rifandi Umaternate, menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah awal untuk untuk mewujudkan masyarakat Anti Fitnah dan Hoax.
“Olehnya itu, penting sekali kegiatan ini dilakukan di Maluku Utara karna seperti yang diketahui bahwa Maluku Utara merupakan provinsi yang terdiri dari sepuluh kabupaten kota, artinya dalam penyampaian informasi itu lebih banyak menggunakan media,” ujarnya.
Rifandi melanjutkan, hoax belakangan ini selalu menjadi penyakit yang selalu menyebar diseluruh lapisan masyarakat Maluku Utara tak terkecuali para generasi mudanya, apalagi mendekati momentum politik seperti saat ini.
“Harapan kami melalui Mafindo kami bisa berbuat lebih baik lagi, khusus dalam menekan fenomena fitnah dan Hoax dilingkungan Masyakat Maluku Utara”, tutupnya.
Sementara itu, Mark Ufie selaku Anggota Presidium Mafindo, Pengampu Perluasan Jejaring Timur, menjelaskan bahwa Per hari ini Wilayah Mafindo yang paling timur adalah Maluku, maka ekspansi perluasan ke Maluku Utara dan Papua merupakan agenda besar yang harus kita semua sukseskan.
Melalui deklarasi ini, pihaknya kata Mark, ingin mengajak semua pihak yang hadir untuk bersama-sama mendukung upaya Mafindo dalam mempersiapkan pemilih pemula yang berdaya dan berkaya di dunia digital.
“Mari kita jadikan Maluku Utara sebagai daerah yang menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan pemilihan umum yang jujur, adil, dan berkualitas,” imbaunya.
Pihaknya juga kata Mark, mengajak stakeholders, media massa, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas untuk berkolaborasi dalam menyediakan informasi yang akurat, transparan, dan dapat dipercaya kepada pemilih pemula.
“Mari kita tingkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas lembaga guna membangun fondasi yang kuat untuk masa depan demokrasi yang inklusif dan berdaya di Maluku Utara,” pungkasnya.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi