Kursi DPRD Kota Ambon Gagal Bertambah di Pemilu 2024, Jumlah Penduduk Sedikit
potretmaluku.id – Upaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kota Ambon untuk menambah 5 kursi di lembaga legislatif kota setempat pada Pemilu serentak Tahun 2024 mendatang, gagal.
Sebelumnya, DPRD Kota Ambon telah berupaya agar ada penambahan kursi dari jumlah yang ada 35 menjadi 40 kursi di Pemilu serentak Tahun 2024 mendatang. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi jika jumlah penduduk di wilayah tersebut tidak sebanding dengan rencana tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihutu kepada wartawan mengaku, beberapa waktu lalu rencana untuk penambahan kursi di DPRD Kota Ambon telah dibicarakan bersama pemerintah kota setempat.
Meski begitu, namun hal itu tidak serta-merta langsung dikabulkan. Sebab, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum KPU (PKPU) berdasarkan jumlah penduduk.
“Rencananya gagal, karena jumlah penduduk kita masih sedikit,” ungkap Jafry Taihuttu kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Kata dia, untuk menambah jumlah kursi di DPRD, tentu harus disinkronisasikan dengan jumlah penduduk yang ada. Untuk menambah lima kursi, minimal jumlah penduduk Kota Ambon capai 400 ribu jiwa.
Sementara, jumlah penduduk yang ada saat ini belum mencapai 400 ribu jiwa. Hasil sinkronisasi jumlah penduduk terakhir di Kota Ambon baru sekitar 368.987 jiwa.
“Jadi dari 300 ribuan jiwa itu kita harus cari sisanya dimana untuk capai 400 ribu jiwa, kan susah,” ujarnya.
Politisi PDIP itu menyebutkan berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mendata jumlah penduduk dengan selengkap-lengkapnya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Untuk Dinkes sendiri bertugas mendata setiap bayi yang lahir. Sedangkan tugas Disdukcapil yakni mendata serta melakukan validasi terhadap jumlah penduduk, baik yang masih ada maupun yang sudah keluar Ambon dan yang melakukan urbanisasi ke Ambon.
“Upaya itu sudah dilakukan, tapi tetap saja tidak mencapai 400 ribu jiwa,” jelasnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi