potretmaluku.id – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Maluku, Daniel Eduard Indey mendukung penuh visi besar komunitas Bangkit Maju Bersama (BMB) yang dibentuk oleh para mantan narapidana terorisme (Napiter) Maluku.
Visi besar komunitas BMB yakni mewujudkan tatanan sosial yang berlandaskan prinsip-prinsip keadilan, kesadaran akan cinta tanah air, serta menghargai keberagaman, kebhinekaan dan anti kekerasan yang didasari Radikalisme serta Separatisme.
Dukungan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan komunitas BMB diruang kerjanya pada Rabu (11/9/2024).
“Kami sangat mendukung apa yang menjadi visi besar dari komunitas BMB,” ujar Daniel.
Menurutnya, visi komunitas para eks narapidana itu sangat baik untuk demi menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Apalagi komunitas itu bertujuan pada kebhinekaan dan anti kekerasan yang didasari pemahaman radikalisme dan separatisme, tentu itu merupakan hal yang positif.
Dia juga memberikan apresiasi atas silaturahmi yang terjalin dengan komunitas yang notabenenya adalah para mantan napiter.
Menurutnya, itu merupakan bukti bahwa Indonesia ini milik bersama, sehingga merawat keutuhan bangsa ini menjadi tanggungjawab bersama.
“Kami berharap, komunitas BMB bisa bersinergi dengan pemerintah, serta TNI/Polri dalam melakukan hal-hal bersifat positif,” ungkap Daniel.
Sementara itu, Ketua komunitas BMB, Faisal Tatawalat mengungkapkan, pertemuan bersama pihak Kesbangpol Provinsi Maluku merupakan tindak lanjut dari program pembentukan yayasan BMB.
“BMB tak hanya sekadar komunitas, kita ingin bisa berkembang menjadi yayasan dan resmi serta diakui di Maluku, nasional maupun internasional,” kata Faisal.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah, TNI/Polri, dan dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat. “Dengan dukungan tersebut, kita bisa bersama-sama mewujudkan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif,” jelasnya.
Faizal menyebut, komunitas ini bertujuan merangkul semua elemen masyarakat, khususnya yang pernah terpapar paham radikal. Sebab, komunitas BMB dibangun tidak mengatasnamakan kelompok Jamaah tertentu, melainkan bersifat umum.
“Kami berkeinginan besar menjalin kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah. Memberikan pemahaman akan bahaya Radikalisme dan separatisme, dan memperjuangkan nilai-nilai cinta tanah air,” tandas Faisal. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi