Ekonomi & BisnisMaluku

Kebutuhan Uang Tunai Jelang Idul Fitri di Maluku Diperkirakan Meningkat

potretmaluku.id – Kebutuhan uang (tunai) selama periode Ramadhan Idul Fitri 1442 H tahun ini untuk mendukung perekonomian di Provinsi Maluku diperkirakan mencapai Rp1,12 Triliun.

Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang menjelaskan, kebutuhan ini meningkat 114,7% jika dibandingkan dengan realisasi kebutuhan tahun lalu sebesar 471 Miliar.

“Peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan sudah mulai meningkatnya aktivitas perekonomian pada masa pandemi Covid-19,” ujar Noviarsano, Jumat (16/04/2021).

Kata dia, dalam menjawab kebutuhan tersebut, Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku menyiapkan uang tunai sebesar 1,9 Triliun.

Menurutnya, kebutuhan itu masih akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di masa pandemi Covid-19, seperti hari libur Idul Fitri, larangan melakukan mudik pada Idul Fitri yang diperketat lewat pembatasan pergerakan moda trasnportasi serta penyerahan THR sesuai kebijakan pemerintah dan juga lembaga swasta.

Menyikapi kondisi Pandemi Covid-19, Noviarsano katakan, BI melakukan strategi khusus dalam memberikan layanan pemenuhan uang tunai, baik kepada lembaga dan instansi pemerintah yang dilakukan secara wholesale dengan pengambilan uang (penukaran) secara langsung di BI oleh perwakilan secara kolektif.

Selain itu, lanjut dia, juga kepada masyarakat yang dilakukan oleh seluruh kantor layanan Bank yang tetap beroperasi sesuai kebijakan di masing-masing bank.

Terkait hal ini, Noviarsano mengaku, BI telah meminta perbankan agar menjaga ketersediaan uang layak edar yang higienis baik melalui teller maupun mesin ATM/CDM/CRM.

“Penukaran uang dapat dilakukan hingga tanggal 11 April 2021,” ungkapnya.

Di sisi lain, BI juga memperkuat layanan atau fasilitas pembayaran non tunai terlebih dengan imbauan untuk meminimalkan kontak fisik termasuk dalam kegiatan transaksi.

Selain menggunakan mesin EDC, penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus didorong untuk mempercepat elektronifikasi transaksi. QRIS memiliki beberapa keunggulan, yakni cepat, mudah, murah, aman, dan andal.

Strategi penggunan transaksi non tunai dilakukan dengan penambahan jumlah merchant QRIS melalui elektronifikasi pasar dan juga tempat public lainnya serta melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat.

“Inovasi use-case QRIS juga dikembangkan untuk mitigasi Covid-19 dalam bentuk akuisisi tanpa tatap muka dengan mengirimkan foto QRIS melalui messaging apps,” jelasnya.

Pedagang cukup mengirimkan foto QRIS melalui messaging apps, seperti whatsapp kepada customer. Selanjutnya customer memasukkan gambar tersebut ke aplikasi QRIS untuk melakukan pembayaran.

“Jumlah merchant QRIS di Maluku juga mengalami peningkatan. Per 1 April 2021, sudah terdapat 15.750 merchant dengan kontribusi terbesar adalah Kota Ambon dengan total 12.752
merchant,” tandasnya.(PM-04)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button