
potretmaluku.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal menggelar sosialisasi Program Infrastruktur Hijau Pesisir dan Laut di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku, Kamis (27/10/2022).
Program tersebut diinisiasi Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK.
Tuasikal mengatakan, infrastruktur hijau hakekatnya merupakan sebuah konsep, upaya, atau pendekatan untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan melalui penataan ruang terbuka hijau dan menjaga proses-proses alami yang terjadi di alam seperti siklus air hujan, kondisi tanah dan kondisi pesisir juga laut.
Kata Tuasikal, Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per Juni 2022, jumlah penduduk Provinsi Maluku telah mencapai 1,88 juta jiwa.
“Jumlah penduduk sangat berkolerasi positif dengan sampah yang dihasilkan dari aktivitas hidup masyarakat,” jelas Tuasikal.
Dia menyebut hal tersebut tentu relevan dengan salah satu isu strategis yang diangkat dalam rencana kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku untuk Tahun 2023.
“Sebab masih kurangnya sarana prasarana bidang lingkungan hidup serta masih kurangnya pemahaman sekaligus peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan,” ujar Tuasikal.
Menurutnya, Provinsi Maluku merupakan wilyah kepulauan dimana masih tingginya tingkat pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut akibat aktivitas masyarakat, seperti air limbah industri, air limbah domestik, tumpahan minyak dan sampah plastik.
“Pembangunan infrastruktur hijau pesisir dan laut harus menjadi konsen semua pihak dalam rangka menjaga kualitas lingkungan laut khususnya di pesisir Maluku yang sebaran pemukimannya berada di wilayah pesisir,” tandasnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi