Amboina

Festival Timba Puri, Momen Edukasi Menjaga Ekosistem Pesisir

potretmaluku.id – Komunitas musisi dan seniman Maluku bakal menggelar Festival Timba Puri atau atau tradisi tangkap ikan teri di Dusun Eri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Sabtu (25/2/2023).

Ketua Penyelenggara Festival Timba Puri, Stane Latumahina menjelaskan, festival timba puri/teri adalah suatu pentas seni budaya, dimana ditampilkan lewat pertunjukan tari, teater dan musik yang terinspirasi dari tradisi timba puri di Negeri Nusaniwe, Kota Ambon.

Kata dia, festival itu akan diikuti oleh 30 seniman, tiga mentor dari musik, teater, dan tarian, serta akan melibatkan 20 orang jibu-jibu dari Dusun Eri.

Menurutnya, pesan penting yang nanti disampaikan lewat teater ini adalah manusia tidak hanya membutuhkan lautan sebagai ekosistem bagi ikan puri/teri di pantai Eri, tetapi harus mampu menciptakan solidaritas terhadap laut.

“Kolaborasi seni nanti juga akan menceritakan kondisi laut saat ini yang sudah mulai tercemari oleh sampah dan sebagainya, sehingga mengganggu ekosistem ikan puri/teri di perairan Eri, Nusaniwe,” jelas Latumahina kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).

Dia berharap, festival tersebut dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bagaimana menjaga laut dari bahaya penumpukan limbah sampah domestik dan alami. Limbah yang ditemukan menumpuk dan dapat mengganggu, merusak habitat plankton sebagai rantai makanan ikan puri di sekitar perairan tempat mereka hidup.

“Kesadaran ini seharusnya sangat penting, sehingga orang Eri akan terus melakukan kebiasaan timba puri/teri dengan tidak membuang sampah ke laut,” ujarnya.

Koordinator Kuliner Festival Timba Puri, Joanny Pesulima menambahkan, kegiatan ini telah dimulai dengan serangkaian workshop, baik itu workshop budaya timba puri yang memberikan wawasan serta pengetahuan tentang budaya ikan teri, pentingnya menjaga keberlangsungan budaya dan memajukannya, serta bagaimana menjaga ekosistem pesisir khususnya di pantai dusun Eri.

Workshop penciptaan karya seni juga sudah dilakukan mencakup tiga hal, yakni tari, musik dan teater dengan menghadirkan tiga mentor dan para seniman.

“Ini bertujuan untuk menciptakan karya pertunjukan bersama yang akan ditampilkan pada puncak festival nanti,” ujar Pesulima.

Kata dia, workshop kuliner ikan puri itu akan dilakukan bersama dua ahli kuliner yakni Imelda Santa Endah Savitri (dosen Prodi Hasil Perikanan FPIK Unpatti) dan ibu Elsina Aunalal (kepala sekolah SMK 5 Ambon).

Keduanya bersama jibu-jibu atau penjual ikan di dusun Eri membuat berbagai kreasi dan inovasi terbaik dalam membentuk makanan siap saji maupun makanan dalam kemasan dengan bahan dasar ikan puri/teri yang hasilnya akan disajikan pada puncak acara di tanggal 25 Februari nanti.

Menurutnya, festival ini sebagai momen untuk mengajak para jibu-jibu (penjual ikan) dapat berinovasi untuk menciptakan olahan kuliner dari ikan puri.

“Jadi festival ini, kita akan mengembangkan inovasi untuk ikan puri ini bagi para jibu-jibu yang sering menjual ikan puri,” cetusnya. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button