Dua Murid SD Negeri Borong Baca Puisi untuk Mengenang HM Daeng Patompo
Dia memang kerap menggunakan pendekatan literasi sejarah untuk mengenalkan sastra kepada anak-anak. Dia juga berkomitmen selalu menghadirkan anak-anak dalam acara-acara pembacaan puisi.
Menjelang acara, Dzafran dan Khansa sudah berada di lantai 20 Hotel Karebosi Premier. Keduanya ditemani orangtua masing-masing. Tak ada rasa ragu, ketika mereka disampaikan bahwa akan jadi penampil di awal acara.
Acara “Silaturahmi Dalam Puisi” ini digagas Asmin Amin, tokoh NGO yang pernah jadi anggota DPR RI. Acara ini diapresiasi Rachmat Endong Patompo, salah seorang anak HM Daeng Patompo.
Pada kesempatan berbicara di hadapan seniman dan undangan yang hadir, Endong Patompo mengungkapkan bahwa dia sangat bahagia hari itu.
Selain membaca puisi, beberapa orang juga berbagi cerita yang menunjukkan HM Daeng Patompo sebagai pribadi dan pemimpin yang bersahaja dan humoris. Cerita-cerita yang menghadirkan gelak tawa itu, terdengar lucu tapi tetap inspiratif.
Mereka yang membaca puisi dalam acara ini antara lain, Salahuddin Alam, aktivis NGO era 90an, Yudhistira Sukatanya, sutradara teater dan budayawa, Is Hakim, perupa dan pemain teater, Ahmadi Haruna, penyair dan jurnalis, serta Syahrir Rani Patakaki, yang membaca puisi berbahasa Makassar.
Juga M Amir Jaya, sastrawan, Nawir Sultan, penyair, serta Irwan AR dan Djamal April Kalam, dari Dewan Kesenian Sulawesi Selatan.
Selain itu, ada Andi Marliah dan Juniawati yang berprofesi sebagai guru, Dr Sri Gusty, dosen Unifa, Dr Fadli Andi Natsif, dosen UIN Alauddin Malassar, Prof Dr Gusnawaty, Guru Besar FIB Unhas, dan Yuyun Husni Jamaluddin.
Rusdin Tompo mengucapkan terima kasih karena SATUPENA Sulawesi Selatan dipercaya mengorganisir acara “Silaturahmi Dalam Puisi” ini.
Disampaikan, momen ini menjadi istimewa mengingat pada tanggal 9 November 2024 mendatang, Kota Makassar genap berusia 417 tahun.(*/TIA)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi