Dispar SBB Beri Pelatihan kepada Desa Wisata Terkait Pembuatan Paket Wisata
potretmaluku.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menggelar webinar pelatihan pembuatan paket wisata bagi jejaring Desa Wisata kabupaten setempat yang masuk peringkat 500 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) tahun 2024, Senin (14/10/2024) lalu.
Kegiatan bertajuk Optimalisasi Tata Kelola Destinasi Wisata (OTAK DEWI) itu digagas oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten SBB, Yusnita.
Kegiatan itu digelar sebagai aksi perubahan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XII Tahun 2024 untuk pengembangan desa wisata, dengan tujuan mendorong keberadaan destinasi pada 19 desa wisata di SBB.
Pemateri yang dihadirkan dalam webinar itu yakni, Reza Permadi salah satu perintis Digitalisasi Desa Wisata di Indonesia juga pendiri dan COO Atourin, perusahaan teknologi disektor pariwisata yang memberikan layanan ‘one stop solution’ kepada para wisatawan, seperti penyediaan informasi obyek wisata se-Indonesia, rekomendasi rencana perjalanan ke berbagai destinasi, jasa pemesanan pemandu wisata, dan marketplace berisi produk pariwisata lokal.
Reza menyampaikan, kegiatan itu sebagai bentuk motivasi dan peningkatan kapasitas SDM di Kabupaten SBB guna mengembangkan daya tarik destinasi yang ada di desa wisata. Dia juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan paket wisata bagi desa di Kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu.
Menurutnya, pelatihan itu penting untuk memperbaiki profil desa masing-masing dalam rangka mendorong desa wisata di SBB agar bisa menjuarai ADWI di tahun depan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf) RI.
“Saya berharap, semoga aksi perubahan yang dilakukan Ibu Kabid Destinasi bisa sukses dan lancar, serta mengangkat destinasi wisata Kabupaten SBB melalui desa,” ungkapnya.
Dia juga berharap, desa-desa wisata di SBB bisa bersaing dengan desa lainnya di Indonesia, sesuai dengan apa yang ditentukan oleh tim seleksi ADWI.
Kepada 12 desa peserta webinar, Reza menyampaikan, dalam peningkatan desa wisata, baik itu wisata alam, wisata bahari, harus mempersiapkan alam sekitar untuk dijadikan sebagai objek wisata.
“Desa Rumahkay, Desa Waimital, Desa Alang, Desa Morokau, Desa Luhutuban, Desa Luhu, dan beberapa desa lainnya, harus punya paket wisata. Sebab dalam paket itu sudah tersedia pada semua kolom platform desa wisata dan desa dapat mengisi itu,” jelas Reza.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten SBB, Yusnita berharap aksi perubahan yang dilakukan dapat mengoptimalkan unsur pentahelix pariwisata dan menunjang pengembangan dan kemajuan Kabupaten SBB ditengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat.
“Masih banyak pengelola wisata yang tidak ‘jemput bola’ dengan aktif, kebanyakan menunggu pengunjung secara konvensional,” ujar Yusnita. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi