Catatan Kecil Alumni UNHAS: Dari OPSPEK Fakultas Hukum Unhas ’87, Menunggu Lama untuk Tampil di TVRI
PENDAPAT

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan)
Accinika otoji
Akruppa oto lompo
Lammasak ulunna lari bensinna
Antamak ri leang boya sikuyu
Nasipik ulunna wa didi kodong
Wa didi kodooong
Lagu berbahasa Makassar dengan judul “Otoji” ini menjadi semacam national anthem bagi kami, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan ’87.
Terasa ada yang geli setiap kali lagu ini dinyanyikan, saat OPSPEK (Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus) di Ruang H33, yang kini sudah diganti jadi Aula Prof Mattulada.
OPSPEK yang diniatkan sebagai pengganti perpeloncoan, ketika dijalani, awalnya menegangkan. Namun, setelah itu menghadirkan kegembiraan, dan tentu saja banyak kenangan lucu. Kami malah bisa lebih akrab satu sama lain, termasuk dengan para senior.
Di saat OPSPEK itulah ada sedikit kejadian yang membuat saya kemudian ‘dikenal’ oleh beberapa senior. Insiden bermula saat saya dan Otniel FE Siwy, teman asal Manado, masuk ke ruang Panitia OPSPEK. Kami hendak dikerjai. Namun, saya menolak patuh pada apa yang diperintahkan, kala itu. Saya tak mau berjalan ala peragawan yang tengah fashion show.
Lalu tiba-tiba teedengar pertanyaan, “Oe kau dari SMA mana?” Bentak seorang senior.
“Saya dari SMA Negeri 2 Ambon,” jawab saya pendek.
Dari sanalah saya ditanya segala hal. Teman saya, Otniel FE Siwy, tidak dikerjai. One, begitu kami akrab memanggilnya, saya kenal saat Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Saya dan dia sama-sama di Gugus Nusa.
Setelah OPSPEK, diadakan kegiatan Bina Akrab di Gedung Pemuda Sudiang yang, kala itu, terasa masih baru. Saya beruntung bisa diajak bergabung dalam vokal grup untuk tampil nyanyi di Bina Akrab.
Sebutan “anak dari Ambon”, mungkin sebagai pangkalnya. Saya memang alumni SMA Negeri 2 Ambon yang lolos Unhas tanpa tes, lewat jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan).
Ketika masih di Ambon, saya sedikit punya pengalaman manggung nyanyi di sekolah. Pernah pula saya dan Khairul, tetangga dekat rumah, membentuk Duo Anging Mammiri Country.
Kembali ke cerita Bina Akrab, formasi vokal grup kami terdiri dari Wardhana, Lucky Kansil, Tahira, Salma, Andi Suriyaman Mustari Pide (Riry), Candra, Rahman, Ramlan Adam (Barry), dan Yeheskiel Minggus Tiranda. Saya ingat, lagu yang kami bawakan, yakni “Jalan Masih Panjang” dari 7 Bintang.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi