Kawan JebiNasional

Anak Muda dan Indonesia Kaya

PENDAPAT

Oleh: Erika Widyaningsih (Founder Jelajah Bineka)


Belum lama ini viral sepenggal lagu berjudul “Welcome to Indonesia..” yang merupakan pelintiran karya Bo Burnham berjudul “Welcome to the Internet”. Lagu ini pun langsung viral di berbagai platform media sosial dan tidak sedikit orang Indonesia yang ikutan tren baru ini.

Sayangnya dari sekian banyak konten Welcome to Indonesia yang beredar, banyak yang pesannya justru mengarah pada bentuk yang negatif berupa nyinyiran atau sindiran kepada pemerintah dan kebijakannya, politisi, public figure atau kejadian yang terjadi di masayarakat. Lantas dimana letak kesalahannya? Tidak ada yang salah, karena mereka umumnya ingin mengungkapkan kekesalan dan kecewaan terhadap hal-hal yang terjadi.

Yang justru menjadi kekhawatiran adalah, kita cenderung lebih banyak mengunggah konten-konten yang memiliki konotasi negatif, meresahkan, menambah kemarahan dan tidak jarang menyebarkan kebencian. Akhirnya media sosial seakan-akan seperti tempat sampah. Padahal, sebenarnya kita juga bisa memviralkan konten-konten yang membawa pesan yang lebih positif, damai, tidak mengandung fitnah dan informasi tidak benar.

Menurut riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social, jumlah pengguna media sosial aktif (dengan berbagai macam platform) di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2020 tercatat 150 juta penggguna dan di tahun 2021 meningkat menjadi 160 juta dengan rata-rata waktu menggunakan media sosial melalui perangkat apa pun selama 3 jam, 26 menit. Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika pun ikut turun tangan melakukan pemblokiran terhadap konten-konten negatif di media sosial. Tercatat lebih dari 1,8 juta konten negative yang telah diblokir Kominfo hingga Desember 2019.

Mengapa kita tidak mengisi media sosial dengan konten-konten positif? Banyak hal positif yang dimiliki oleh Indonesia yang bisa dijadikan konten. Salah satunya adalah kekayaan keragaman yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan non-alam yang sangat beragam.

Kita punya 17 ribu pulau yang tersebar di seluruh Indonesia, berdasarkan data BPS tahun 2010 terdapat 1,340 suku bangsa yang sudah teridentifikasi. Dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia, maka terbayang berapa banyak kekayaan seni dan budaya yang kita miliki.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terdapat 718 bahasa ibu yang sudah teridentifikasi di Indonesia. Ini baru sebagian dari kekayaan non-alam yang dimiliki Indonesia. Tercatat sekitar 350 tarian tradisional yang dimiliki Indonesia, sebanyak 439 lagu daerah dari seluruh Indonesia, dan masih ada alat musik, upacara adat, kuliner khas daerah, permainan, wastra, termasuk agama dan kepercayaan adat, dan masih banyak lagi.

Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga, bahwa kita tidak hanya memiliki kekayaan alam yang indah, tetapi juga kekayaan non-alam. Berbagai keragaman yang ada tersebut mengajarkan kita banyak hal. Kita belajar mengenai sejarah, adat istiadat, budaya, dan termasuk nilai hidup yang dimiliki oleh setiap kelompok masyarakat.

Keragaman yang kita miliki adalah keistimewaan, karena itu adalah identitas kita sebagai Bangsa Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman paling banyak.

Mengenal mengenai keragaman membuat kita lebih menghargai kekayaan yang kita miliki dan menumbuhkan rasa untuk ikut melindunginya. Sebagai anak muda, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keragaman tersebut. Dengan adanya media sosial, kita memiliki lebih banyak cara untuk memperkenalkan keindahan dari keragaman tersebut. Yuk, kita menjadi bangsa yang bangga akan kekayaaan keragaman ini.

Erika
Penulis, Erika Widyaningsih (Owner Jelajah Bineka).(Foto: Istimewa)

Rubrik KAWAN JEBI merupakan kerjasama redaksi potretmaluku.id dengan Jelajah Bineka (Jebi), sebuah komunitas yang dibentuk dengan tujuan merangkul anak muda Indonesia untuk lebih peduli terhadap keragaman budaya Indonesia

Rubrik KAWAN JEBI diharapkan dapat menjadi wadah untuk kawan-kawan yang memiliki ketertarikan untuk menulis. Rubrik ini juga merupakan sebuah wadah untuk berbagi informasi maupun pemikiran yang dituliskan secara kreatif.

 

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button