potretmaluku.id – Meski belum dilantik, Amri Tuasikal, mantan Anggota DPR RI, yang telah ditunjuk menahkodai Gerakan Kreatif Nasional (GeKrafs) turut mengikuti Rapat Koordinasi Nasional yang mengangkat tema “Ekonomi Kreatif Masa Depan Indonesia”, yang diadakan di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Selain Dewan Pimpinan Pusat, 32 Dewan Perwakilan Daerah GeKrafs juga hadir dalam Rakornas kali ini. Selain Rakornas jual digelar Creative Economic Festival (INCREFS), dengan menampilkan Talkshow dan pameran berbagai produk ekonomi kreatif tanah air.
Rakornas sendiri berlangsung selama tiga hari, pembukaan tanggal 3 dan berakhir tanggal 5 Maret 2023. Amri Tuasikal yang dihubungi media ini mengatakan sekalipun belum dilantik, Maluku turut hadir untuk memastikan peluang kolaborasi dan sinergi dengan insan kreatif dari berbagai daerah.
“Maluku rencana dalam waktu dekat ini akan mengadakan pelantikan DPW, disusul dengan pelantikan di kabupaten dan kota. Biasanya dalam pelantikan GeKrafs akan juga dibarengkan dengan kegiatan kreatif seperti eksibisi atau bazaar ekraf,” jelas Amri.
Dirinya juga mengatakan sudah saatnya ekonomi kreatif menjadi perhatian bersama generasi muda Maluku, karena Maluku punya potensi yang besar. Lewat GeKrafs, partisipasi terhadap sektor ekonomi kreatif akan lebih dioptimalkan.
“Katong punya potensi yang besar, terutama sumber daya alam termasuk pariwisata, tinggal bagaimana mau dikelola dengan pendekatan kreatif, terutama oleh anak-anak muda atau Milenial Maluku,” sebut Amri.
Dirinya berharap sekembalinya ke Ambon, dalam waktu dekat ini, Maluku bisa segera menyusul provinsi atau daerah lain yang telah membentuk dan melantik kepengurusannya.
“Semoga nanti dalam waktu dekat ini GeKrafs di Maluku segera ada pelantikan, dan beta berharap, insan kreatif di Maluku dapat turut bergabung,” harap anggota DPR RI termuda Periode 2014-2019 ini.
Untuk diketahui GeKrafs adalah organisasi yang didirikan melihat besarnya potensi ekonomi kreatif Indonesia. Berturut-turut ekonomi kreatif Indonesia berhasil meningkatkan sumbangannya bagi PDB secara signifikan, Pada tahun 2015 sektor ini menyumbang Rp 852 triliun atau 7,38 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Kemudian pada tahun 2016 menyumbang PDB sebesar Rp 922,58 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13,47 persen. Dan, tahun 2017 menyumbang Rp 990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen dan bahkan tahun ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen.
Dengan perkembangan yang begitu signifikan, artinya tidak bisa dipungkiri sektor kreatif di Indonesia ini semakin hari semakin berkembang pesat, terlebih di era yang serba digital seperti sekarang ini, Industri kreatif seperti mendapatkan stimulan yang optimal dalam membantu perekonomian bangsa.
Bila mengutip perkataan dari seorang profesor di Amerika, Florida Richard, bahwa Kreativitas adalah sumber daya ekonomi yang utama. Tentu semakin menyadarkan kita akan dahsyatnya potensi Industri kreatif di Indonesia.
Melihat potensi Industri kreatif yang begitu dahsyat, rasanya perlu ada wadah yang membantu pemerintah dalam mengoptimalkan semua potensi itu, GeKrafs diharapkan menjadi sebuah bendungan besar yang menampung debit kreatif di Indonesia.
Terlebih dengan mengadopsi diksi ‘gerakan’ yang notabene bisa dimaknai sebagai aktivitas yang tak akan pernah berhenti. Tentu ini akan menjadi stimulan hebat bagi para pelaku Industri kreatif Indonesia diberbagai daerah.
Faktanya masih banyak para pelaku Industri kreatif Indonesia di berbagai daerah yang belum dioptimalkan. Dengan GeKrafs tentu ikhtiar-ikhtiar pemerintah dalam mendorong industri kreatif Indonesia akan terbantu maksimal.
Rasanya tidak berlebihan bila bangsa ini perlu pusat-pusat pengembangan Industri kreatif hingga lingkup kecamatan. Bayangkan bangsa ini memiliki 17.000 lebih pulau, 1000 lebih etnis budaya bahkan kita memiliki 700 lebih bahasa daerah.
“Tentu ini kedepannya bisa menjadi sumber konten-konten kreatif yang tak ada habisnya. Mari bergabung bersama GeKrafs, kita ikhtiarkan bersama agar Indonesia bisa menjadi pusat peradaban kreatif dunia,” tulis Gekrafs di website resmi organisasinya.(TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi