Pendidikan & KesehatanSeram Bagian Timur

Akhirnya Kecamatan Teluk Waru di SBT Punya Bangunan Madrasah Pertama

potretmaluku.id – Berkat bantuan dari para donatur masyarakat Indonesia lewat program #1000Sekolah Untuk Negeri, tepat hari ini, Minggu (20/3/2022) kemarin, di atas lahan 1.5 hektar Tim Indonesia Peduli melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah baru untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathlaul Anwar.

“Pada akhirnya siswa tidak lagi menumpang di gedung milik desa, untuk proses belajar mengajar,” ujar Direktur Indonesia Peduli Aditya. Indonesia Peduli adalah sebuah lembaga di bawah naungan Yayasan Amal Produktif Indonesia.

Pendidikan, menurut dia, adalah gerbang peradaban. Semoga lewat usaha usaha baik ini, akan membuka harapan baru untuk kualitas pendidikan dari timur Indonesia, demi kemajuan bangsa yang lebih baik bermatabat.

Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah di Dusun Kanafa, Desa Solang Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ini, dihadiri oleh Raja Teluk Waru, Perwakilan Kantor Agama, tokoh adat dan masyarakat Desa Solang juga para relawan.

Acara dibuka dengan sambutan sambutan, penyerahan bantuan serta peletakan batu pertama, juga makan bersama. Kemudian warga bergotong royong membangun pondasi sekolah bersama sama. Suasana penuh semangat dan antusias, gedung sekolah ini akan digunakan oleh masyarakat di 11 desa Sekecamatan Teluk Waru.

Pada minggu 20 maret 2022 ini bertempat di Dusun Kanafa, Desa Solang Kecamatan Teluk Waru, masyarakat berkumpul pada sepetak lahan di Jalan Lintas Seram, untuk melaksanakan pembangunan madrasah pertama yang telah mereka idamkan 20 tahun lamanya.

Madrasah Tsanawiyah Mathlaul Anwar ini baru berdiri 1 tahun terakhir. Menyadari betapa pentingnya pendidikan lanjut untuk anak anak desa, pihak sekolah memilih untuk meminjam sebuah bangunan bekas balai desa, untuk dijadikan tempat belajar mengajar.

Dengan fasilitas yang sangat terbatas, bahan ajar seadanya, guru-guru pun mengajar secara sukarela tanpa dibayar.

Gedung bekas yang digunakan ini hanya berukuran 6×5 meter, dan memiliki ruangan kecil di depannya yang digunakan sebagai ruang guru.

Melihat kebutuhan sarana pendidikan di kecamatan ini sangat mendesak, impian untuk mewujudkan kualitas anak bangsa yang lebih baik, pada akhirnya memanggil Lembaga Indonesia Peduli untuk membersamai masyarakat, mengambil peran untuk memajukan pendidikan lewat pembangunan gedung sekolah.(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button