Maluku

Wakil Sekum Sinode GPM: Semua Agama Memiliki Potensi Radikalisme

potretmaluku.id – Tidak bisa pungkiri bahwa di semua agama memiliki potensi radikalisme. Namun dalam hal ini radikalisme yang bersifat positif, adalah radikalisme dalam beragama bukan dalam melakukan aksi ekstrim dan kekerasan terhadap manusia, atau fasilitas yang bertolak dengan paham tersebut.

“Persoalan radikalisme harus disikapi secara positif. Karena semua agama memiliki potensi radikalisme, tapi yang bersifat positif,” ujar Wakil Sekretaris Umum (Sekum) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Rudy Rahabeat, saat berbicara pada dialog publik secara interaktif, “Paham Radikalisme dan Anti Pancasila Terhadap Stabilitas Keamanan di Wilayah Provinsi Maluku”, di Kantor Stasiun RRI Ambon, Selasa (23/3/2021).

Rudy mengatakan, saat ini GPM telah menjadikan gereja sebagai gereja orang basudara, gereja pela gandong anak Maluku.

“Tujuannya adalah untuk membangun kembali suasana kehidupan orang basudara yang mulai renggang dan terkikis oleh kondisi saat ini,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme Provinsi Maluku (FKPT), Abdul Rauf, menyebutkan, paham radikalisme seperti gunung berapi. Tapi tak ada yang mengetahui kapan gunung itu akan meletus.

“Saat ini mereka yang terpapar paham radikal kian bertambah. Hingga saat ini ada empat belas warga Maluku yang terindikasi sebagai mereka yang ektrim memiliki pemahaman yang sangat berbahaya,” ungkap Rauf.

Untuk menangani permasalahan tersebut, Rauf mengaku pengawasan bukan saja dilakukan aparat, tapi oleh seluruh elemen masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Rauf mengibaratkan mereka yang menyebar paham radikal seperti bunglon. Apa saja akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

“Jangan biarkan mereka yang terindikasi terpapar paham radikalisme ini sendiri. Rangkul dan ajak mereka dalam hal yang positif, gandeng tokoh agama sebagai pemberi pencerahan kepada mereka sehingga mereka dapat memahami ajaran agama yang sebenarnya,” pintanya.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini sudah menjalankan program deradikalisasi yang menyentuh ke semua lapisan masyarakat, terkhusus anak muda dan pelajar.

“Setiap tahunnya sudah ratusan orang yang meninggalkan paham radikal, mereka ini adalah yang sudah memahami benar bahaya dari paham radikal yang mereka ikuti dan dengan sukarela dan sadar mereka kembali kepada kondisi semula sebagai warga negara yang menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI,” terangnya.(PM-04)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button