Kutikata

Ukur-ukur Lai

KUTIKATA

Oleh: Elifas Tomix Maspaitella (Pemerhati Sosial)


Tiap-tiap orang pung pande tuh tar sama” (=setiap orang memiliki kepandaian yang berbeda). “La pande tuh bukang soal skolah ka tar skolah” (=dan kepandaian itu bukan soal berpendidikan atau tidak). “Tagal musti ada pengalaman lai” (=karena diperlukan juga pengalaman).

Deng bukang pengalaman sa, mar ada niat bae dalang diri lai ka seng?” (=Dan bukan hanya pengalaman, melainkan apakah ada niat dari dalam diri atau tidak?). “Kalu niat su ada jua, jang paparipi par stori ka biking apapa” (=jika sudah ada niat, jangan terburu-buru dalam berbicara atau melakukan sesuatu). “Timbang-timbang babae paskali” (=pertimbangkanlah yang matang).

Jadi:

Ukur-ukur lai” (=pertimbangkan lagi). “Seng samua yang ale pikir tuh pas par segala keadaang” (=tidak semua yang anda pikirkan itu cocok untuk semua keadaan/situasi). “Jang paksa kehendak, batul par ale balong tantu par orang lai” (=jangan memaksakan kehendak, karena apa yang anda anggap benar belum tentu orang lain juga demikian). “Masing-masing deng tiap-tiap” (=masing-masing orang dengan pendiriannya).

Ukur-ukur lai“, “tagal apa yang pas di siang seng bisa par malang” (=karena sesuatu yang bisa dikerjakan di siang hari tidak bisa dilakukan pada malam hari). “Orang yang otak tar sanang saja yang kas manyala lampu di siang tarang” (=orang gilalah yang menyalakan lampu di siang hari). “Jang biking hal yang di luar hadrat” (=jangan melakukan sesuatu di luar kelaziman). “Par ale mangkali bisa mar orang nilai ale otak tar sanang” (=mungkin bisa menurut anda tetapi orang yakin anda gila).

Ukur-ukur diri lai” (=pertimbangkan kemampuan diri juga). “Ale mangkali pande, mar jang kira tau sgala hal” (=mungkin anda pandai tetapi jangan dikira anda mengetahui segala sesuatu). “Ale pernah ukur aer masing tuh ada brapa beker?” (=Pernahkah anda mengukur air laut ada berapa gelas?). “Itu guna mangapa musti timbang babae baru stori ka biking apapa” (=itulah gunanya mengapa harus mempertimbangkan segala sesuatu sebelum berbicara dan bertindak).

Tiap-tiap orang su deng dong hikmat” (=tiap-tiap orang dengan hikmatnya).

Jumat, 20 Agustus 2021
Pastori Ketua Sinode GPM Jln Kapitang Telukabessy-Ambon


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button