potretmaluku.id – Calon Walikota Ambon nomor urut empat, Jantje Wenno menilai debat perdana Pilkada Kota Ambon yang digelar oleh KPU seperti acara cerdas cermat.
Kata dia, kandidat calon Walikota Ambon tidak diberikan porsi lebih dalam debat publik tersebut. Padahal, yang namanya debat publik, kandidat harus diberikan porsi besar.
“Debat seperti cerdas cermat, ada soal kita jawab,” kepada potretmaluku.id usai debat publik di Hotel Santika Ambon, Sabtu (19/10/2024) malam.
Dia menyebut, kegiatan tersebut seolah milik moderator. Moderator lebih banyak menguasai jalannya debat tersebut, sehingga hampir tidak kelihatan adanya perdebatan antar kandidat.
“Kalau debat tadi kan tidak, terlihat, karena lebih monoton ke moderator. Padahal porsi besar harus diberikan ke kandidat,” ungkapnya.
Dengan begitu, para kandidat tidak punya kreasi lain untuk menyampaikan secara eksplisit, baik soal visi dan misi atau pun program lainnya. Kandidat lebih banyak fokus pada pertanyaan dari moderator dan selanjutnya menjawab pertanyaan tersebut.
Menurut Jantje, debat itu bertukar pendapat dan pembahasan mengenai suatu hal dengan saling menyampaikan argumen untuk mempertahankan atau memenangkan pendapat masing-masing.
“Menurut saya, debat kandidat berarti kandidat A dan B saling beradu visi-misi, itu baru debat. Bukan monotonnya ke lain,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku acara tersebut telah berjalan baik. Sisi positif dari jalannya debat publik tersebut tidak ada saling menyerang antar individu.
Dia berharap, di debat kedua, waktu untuk kandidat harus ditambah, karena berjalan sekaligus untuk calon walikota dan wakil walikota.
“Bagi saya, waktunya ditambah sedikit, biar di debat kedua itu, ada ruang untuk calon wakil walikota memberikan sanggahan,” tandas Jantje. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
