MalukuMaluku Tengah

Tanggapi Statemen Ketum IPPMAP Terkait Persoalan Pelauw – Kariuw, Ini Kata Kapolda Maluku

potretmaluku.id – Menyikapi beredarnya himbauan dari Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) yang menurut Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengajak dan menolak himbauan perdamaian yang dilakukan oleh pemerintah terkait persoalan Negeri Pelauw – Kariuw di Kabupaen Maluku Tenah, orang nomor 1 Kepolisian di Maluku ini angkat bicara.

Kapolda Irjen Latif menyayangkan statemen dan himbauan-himbauan yang dinilainya provokatif, yang dilayangkan Ketum IPPMAP, padahal yang bersangkutan tidak berada di Maluku.

“Kami minta agar dapat menghormati Raja Pelauw dan orang-orang tuamu. Jangan ada oknum yang buat statemen provokatif lagi, atau statemen-statemen yang kontra produktif dalam masalah tersebut,” tegas Irjen Latif.

Ia mengajak siapapun yang tidak puas dengan pelaksanaan rekonsiliasi perdamaian, agar sebaiknya datang dan berdialog dengan pemerintah.

“Sebaiknya datang dan dialog dengan Pemerintah, jangan hanya menolak tanpa tahu perkembangan penanganan masalah tersebut,” ujarnya.

Pemerintah, kata Irjen Laif, telah melakukan proses rekonsiliasi perdamaian sudah cukup lama. Sejak bulan Februari 2022 proses perdamaian telah dilaksanakan bahkan sampai dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Indonesia, Moeldoko.

“Pemerintah sudah berproses cukup lama sejak bulan Februari bahkan sampai dipimpin langsung oleh KSP bapak Moeldoko sehingga masalah ini juga sudah menjadi atensi pemerintah pusat,” jelasnya.

Irjen Latif mengajak bila masih ada persoalan yang perlu diselesaikan agar datang dan sampaikan, sehingga bisa diselesaikan secara bersama.

“Kalau masih ada mungkin yang perlu diselesaikan silahkan datang kita dialog yang baik sehingga ada langkah kondusif, tapi bukan dengan mengatakan menolak dan mendorong demo besar-besaran,” ajaknya.

Menurut Kapolda, Pemerintah, TNI dan Polri dalam melaksanakan proses rekonsiliasi perdamaian sejak awal sudah melibatkan semua komponen masyarakat.

“Kami sangat menghormati Bapak Raja Pelauw dalam mengatasi persoalan ini, dan bapak Raja Pelauw benar-benar memberikan contoh dan keteladanan yang sangat baik untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di Pelauw dan Kariuw,” tuturnya.

“Hormati Raja dan orang-orang tuamu, kalau beliau saja tidak kalian hormati dan hargai dengan statemen-statemen yang bertentangan dengan semangat perdamaian yang telah beliau sampaikan dan disaksikan oleh Pemerintah dan semua pihak, dimana lagi rasa penghormatan dan nurani sebagai sosok ketua pemuda,” tambah Irjen Latif.

Ia secara pribadi mengaku sangat menghormati Raja Pelauw. Dengan kebesaran hati dan keikhlasan beliau yang ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan baik, bermartabat dan berkeadilan untuk kebaikan semuanya.

Irjen Latif kembali menghimbau masyarakat agar jangan lagi ada statemen provokatif yang tidak ingin tercapainya perdamaian. Ia tidak akan segan untuk menindak secara tegas.

“Dan bila ada yang tetap memaksakan kehendak dengan cara-cara provokatif dan mengganggu perdamaian yang sudah kita bangun bersama, saya tindak tegas sesuai aturan hukum,” tegasnya.

“Kita sedang kaji himbauan yang disampaikan ke medsos tersebut memenuhi unsur sengaja menyebarkan informasi yang menimbulkan kebencian atau permusuhan antara individu atau kelompok atau tidak, kalau terpenuhi unsurnya, saya pastikan akan panggil dan proses hukum yang bersangkutan,” pungkasnya.(*/TIA)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button