Citizen

Surga Kecil di Tengah Laut Banda

SUARA WARGANET

Papa Tokoh Idola Kami

Ketika menyebut Bapak Ruland Steven Melay atau yang selalu disingkat oleh beliau sendiri sebagai RST, maka bagi khalayak masyarakat Teon Nila Serua (TNS) hampir tidak asing lagi. Orang akan menjawab oh itu Bapa Mantan Ongka/Raja Negeri Lesluru, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah.

Sosok yang dikenal puluhan tahun sebagai Raja dan Ketua Latupati yang memiliki vocal suara sangat besar, ketika memimpin rapat dan atau ketika menyampaikan pendapat pada forum apa saja. Selain ciri khas Papa yang sangat dikenal tadi, orang juga mengenal Papa sebagai seorang orator, konseptor ulung dan pelobi tangguh. Ya, Papa benar-benar The Strong Leader.

Papa juga dikenal sebagai orang yang berpendirian tinggi. Sangat sulit menggoyahkan keputusan atau pandangan yang beliau sampaikan. Apalagi ketika Papa mentaksasi nilai kebenaran yang terkandung dalam keputusan atau pandangan tersebut secara kuantitatif cukup tinggi nilainya, maka final. Kadang sikap itu menurut orang sedikit arogan tapi itulah Papa. Hal lain yang ada pada diri seorang RST adalah lebih mengutamakan orang lain dibandingkan diri sendiri.

Ketika akan mengakhiri masa kepemimpinannya, Papa menyampaikan keinginan kalau beliau pingin menikmati hari tua seperti masa remaja dulu sebagai nelayan/pelaut tangguh, di Pulau Serua tanah kelahiran beliau, di tengah Laut Banda sana.

Tidak banyak yang Papa minta dari kami anak-anak, hanya sebuah rumah tinggal, satu body ketinting dan satu kole-kole. Puji Tuhan, Papa sudah miliki itu tinggal penyelesaian lantai dapur, mesin lampu atau solar sel serta friser ikan, kulkas, parabola  dan TV.

176640437 10220070586380575 3022977122142075387 n

Beberapa hari kemarin, Beta dikirimi foto aktifitas Papa dan orang-orang tua kami di Pulau Serua, yang terpotret per tanggal 13 April 2021. Gambar di atas sedang memperlihatkan Papa bersama Papa Emo Pelmelay, Papa Anes Pelmelay, Bu Ritiauw dan lainnya sementara pertemuan di Rumah Papa Emo.

Foto lainnya Papa lagi membuat Inaskua Iwawi (Ikan Garam basah) ditemani cucu-cucunya (Cucu dari adik perempuan bongso Papa) di dapur beliau yang masih berlantai tanah.

174440525 10220070584420526 2126068496386932985 n

Foto berikut nampak ponakan tertua Papa “Kaka Koce” seorang Pendeta Gereja Sidang Tuhan (GST) yang ditugaskan memimpin jemaat Pulau Serua, berdiri di belakang body ketinting Papa, yang terparkir di Pantai Ulopra Jerili, sambil memandang ke Pulau Keki.

Foto terakhir adalah kole-kole Papa yang berjejer bersamaan dengan kole-kole orang tatua lainnya pas di depan Patanu tempat parkir dua buah Kora-kora milik Negeri Jerili.

176071723 10220070588140619 8251648580343651551 n

Oh Tuhan, doa kami selalu untuk Papa dan semua keluarga kami yang ada di Pulau Serua. Semoga kami anak-anak Papa juga selalu diberkati sehingga bisa memenuhi kebutuhan Papa yang belum terpenuhi. Jadi kangen tola kole-kole atau bakutamang Papa pi mancari deng antua pung body katinting, tapi tugaslah yang menghalangi.

Semoga para nelayan tangguh di Pulau Serua “Surga Kecil Di Tengah Laut Banda” sana terus memberikan kabar gembira lewat radio SSB sebagai satu-satunya alat komunikasi di pulau-pulau TNS, kalau flamir (Wadah penyimpanan Inaskua) mereka sudah penuh dengan Iwawi atau Ianmeti, Amin.

Sekian dan terima kasih,-

Oleh: Stevin Melay (Ketua Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeritas Pattimura)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button