Nasional

Satgas Covid-19: Puasa Efektif Membantu Peremajaan Sistem Imun

BERSATU LAWAN COVID-19

potretmaluku.id – Masyarakat diminta tidak khawatir terhadap sistem imunitas tubuh, meskipun harus menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

“Sudah banyak studi menyatakan bahwa puasa yang setidaknya dilakukan selama 3 hari, akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih baru,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis lalu (8/4/2021), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Wiku katakan, imunitas juga dapat diperkuat dengan upaya lainnya seperti menjaga asupan yang berkualitas.

Misalnya, menurut Wiku, mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori, yang dapat berupa nasi, roti, dan lainnya. Makanan lain yang bisa dimakan setiap hari seperti telur, ikan, atau daging harus dimakan dan menjadi sumber protein, yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya.

Sayur dan buah juga, lanjut Wiku, tetap harus dimakan dengan rutin untuk mendapatkan mikronutrien esensial.

“Saat berbuka memang saat yang membahagiakan, tapi tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makan makanan tinggi lemak seperti gorengan, gajih, dan lainnya, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup,” imbau Wiku.

Selain asupan gizi, Wiku juga menyebutkan, olahraga yang dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Karena olahraga juga, kata dia, dapat meningkatkan output cairan dari tubuh.

Namun Wiku menyarankan, berolahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1 smai 2 jam setelah berbuka puasa.

“Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa,” lanjut Wiku.

Disamping menjaga asupan gizi dan berolahraga, menurut Wiku, pembentukan imunitas dapat disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi. Dimana sesuai arahan Kementerian Agama bahwa vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.

“Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah,” tambah Wiku.

Namun, yang tak kalah penting, Wiku mengingatkan selain meningkatkan imunitas, umat muslin juga harus tetap disiplin protokol kesehatan. Frekuensi cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus ditingkatkan. Lalu, perbanyak istirahat, dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat.

“Dan untuk tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah,” pesan Wiku.(PM-02)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button