Peringati Hari Purbakala ke-108, BPCB Maluku Utara Kolaborasi Gelar Pameran Cagar Budaya
potretmaluku.id – Memeriahkan peringatan Hari Purbakala Nasional ke-108, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Maluku Utara (Malut) berkolaborasi dengan Museum Siwalima Provinsi Maluku, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Ambon, Balai Arkeologi Maluku, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota Ambon, menggelar pameran Cagar Budaya di Kota Ambon, Senin (14/6/2021) dan Selasa (15/6/2021).
Pemeran yang digelar sebagai upaya mendorong pemajuan kebudayaan di Kepulauan Maluku, ini dibuka oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Anthony G. Latuheru.
“Pelestariannya masih terus dijaga. Namun ruangannya harus diperhatikan agar nyaman bila pengunjung datang ke museum. Sumber daya manusianya sangat mengusai materi pameran, dan dapa menjelaskan sesuai dengan tahapan sejarahnya,” ujar Sekkot Anthony, kepada potretmaluku.id, usai melihat-lihat pameran di Museum Siwalima ini.
Secara khsusu, Anthony meminta kepada Pemprov Maluku agar memperhatikan soal kondisi ruangan yang ada.
“Sebab apa artinya orang masuk di sebuah ruangan, termasuk ruangan pameran misalnya, tapi tempatnya tidak nyaman. Ya orang sekedar hanya melewati saja. Tapi orang tidak menyimak secara benar isi dari apa yang dipamerkan karena itu ya ruangannya mesti lebih representatiflah. Lebih nyaman lagi,” harapnya.
Pada tempat yang sama, Kepala BPCB Maluku Utara M Husni, menyebutkan, yang paling utama dari pameran cagar budaya ini, adalah bagaimana pihaknya bisa mendorong pemajuan kebudayaan seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.
“Ini pertama kalinya kami menggelar pameran bertema kronologi sejarah di luar wilayah Maluku Utara. Baik itu dari era purbakala, sejarah masuknya agama Hindu dan Budha yang disebut dengan zaman klasik, hingga masuknya Islam hingga masa kolonial di wilayah kepulauan Maluku,” terangnya.
Sedikitnya ada 36 koleksi benda-benda sejarah dari berbagai era yang dipamerkan dalam pameran cagar budaya. Benda-benda tersebut merupakan koleksi milik Museum Siwalima dan Balai Arkeologi Maluku yang didata dan dipamerkan beserta informasinya oleh BPCB Maluku Utara.
Menurut Husni, pihaknya menargetkan, bagaimana agar generasi muda Maluku maupun Maluku Utara bisa belajar, dan mengerti bagaimana pelestarian ke depan. Itulah kata dia, bagian dari salah satu pemajuan kebudayaan.(PM-05)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi