Amboina

Penyebaran Virus Menurun, Pasien Covid-19 di Maluku Sisa Tiga Orang

Bersama Lawan Covid-19

potretmaluku.id – Penyebaran covid-19 di Provinsi Maluku semakin menurun. Buktinya, hingga Selasa (23/11/2021), kasus konfirmasi terus menurun, hingga tersisa 3 pasien Covid-19. Sementara tingkat kesembuhan semakin meningkat.

Ketiga pasien tersebar di dua daerah yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Kepulauan Tanimbar dan untuk Kota Ambon, nihil.

Kekosongan pasien Covid-19 yang dirawat di ibukota provinsi Maluku ini merupakan pertama kalinya sejak pandemi ini melanda pada 22 Maret 2020 lalu.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengatakan, untuk Kota Ambon sendiri, total kasus konfirmasi tercatat sebanyak 8.878 orang. Sejumlah 8.713 diantaranya dinyatakan sembuh, dan 165 orang meninggal dunia.

Dimana, berdasarkan data yang dilansir dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, total konfirmasi di Maluku sebanyak 14.643 kasus. Sebanyak 14.375 diantaranya dinyatakan sembuh, sementara 265 orang meninggal dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Infokom Ambon ini, juga menghimbau masyarakat agar tidak lengah dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19.

“Masyarakat yang belum divaksin baik dosis pertama maupun kedua, dapat menuju posko vaksinasi yang setiap hari dibuka di Tribun lapangan Merdeka Ambon,” ajaknya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr. Adonia Rerung, menjelaskan, kondisi yang semakin membaik tersebut, Doni mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada dan tidak lengah.

“Protokol kesehatan tetap, kita jangan terlena dan terkecoh. Pengetatan pada pintu-pintu masuk di Maluku juga sangat diperlukan,” ingatnya.

Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Maluku ini mengaku proteksi terhadap pelaku perjalanan sangat penting dilakukan pada sejumlah pintu masuk.

Pemeriksaan terhadap syarat perjalanan harus terus dilakukan, baik di pintu masuk jalur laut, darat maupun udara.

“Apalagi ini sejalan dengan pusat mau membatasi pada musim jelang Natal dan Tahun Baru. Dibatasi pergerakan karena sangat berpotensi penularannya supaya jangan ada kenaikan,” sebutnya.

Secara umum, lanjut Doni, vaksinasi di Maluku baru mencapai 40,45 persen atau sebanyak 573.443 orang yang sudah divaksin dari target sejumlah 1.417.690.

Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, SBT tercatat sebagai daerah yang capaian vaksinasi paling rendah. Baru mencapai 15,07 persen atau sebanyak 15.459 warga yang divaksin dosis pertama dari target 102.559 orang.

Setelah SBT, menyusul SBB dengan capaian vaksinasi sebesar 20,07 persen atau 32.084 warga yang sudah divaksin dari target 159.884 orang untuk dosis pertama.

Kabupaten Maluku Tengah juga termasuk masih rendah dalam capaian vaksinasi. Baru mencapai 24,62 persen atau sebanyak 81.865 orang yang divaksin dari target 332.537 warga.

Untuk Kabupaten Buru masih mencapai 25,86 persen atau 81.865 orang yang sudah divaksin dari target 101.514 warga. Sedangkan Kota Tual baru mencapai 30,62 atau 21.072 orang dari target 68.812 warga.

Kabupaten Buru Selatan juga masih mencapai 33,89 persen atau sebanyak 18.680 orang yang divaksinasi dari target 55.121 warga. Kepulauan Tanimbar baru 38,60 persen atau 36.023 orang dari target 93.314 warga yang harus divaksinasi.

Sedangkan untuk Kepulauan Aru, data vaksinasi sudah mencapai 46,85 persen atau sebanyak 35.391 orang yang sudah divaksin dari target 75.542 warga.

Maluku Barat Daya sampai saat ini sudah mencapai 49,69 persen atau sebanyak 30.135 orang yang sudah divaksinasi dari target 60.644 orang. Kemudian Maluku Tenggara sudah mencapai 50,76 persen atau sebanyak 47.500 orang dari target sejumlah 93.569 warga yang harus divaksinasi.

Sementara untuk Kota Ambon sendiri sebagai ibukota provinsi Maluku, Doni mengaku yang paling tinggi tingkat capaian vaksinasi covid-19. Yakni sebesar 83,55 persen atau sekitar 229.089 jiwa. Sementara untuk dosis kedua baru sebanyak 137.546 orang atau 50,16 persen.

Lantas apa penyebab sehingga capaian vaksinasi covid di Maluku baru mencapai 40,55 persen, jawab Doni, masih ditemukan sejumlah masyarakat yang ragu dengan keamanan vaksinasi.

Padahal, lanjut dia, pihaknya telah meminta seluruh rekan tenaga kesehatan untuk terus memberikan sosialisasi.

“Hanya saja menyadarkannya itu, kepercayaan, termakan hoax, jadi ada memang karena hoax keyakinan atau kepercayaannya itu berkurang,” sesalnya.

Kendati begitu, Doni mengaku pihaknya tidak akan berputus asa, dan akan terus melakukan yang terbaik agar Maluku benar-benar keluar dari bahaya penyebaran covid-19 dengan terus mensosialisasikan 4 M yakni Memakai masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan, Mencuci Tangan.(WEH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button