Pemkot Ambon Dinilai Tak Serius, Jepang Hentikan Kerjasama Pendidikan

Dia menyebutkan, sampai pada masa akhir, di tahun 2023 kemarin, dimana mahasiswa yang mendapat beasiswa dalam program Studi and Work in Japan dari pemerintah Ambon ini, semuanya sudah selesai studi dan telah pulang ke Kota Ambon, untuk mengabdi dalam lingkungan kerja Pemkot.
Namun di akhir masa waktu kerjasama tersebut, lanjut dia, ada seremoni yang harus dihadari secara formal, sebagai bagian utama dari kerjasama internasional bersama pemerintah Kota Kyoto tersebut.
“Itu sebagai perwujudan penjajakan 10 tahun upaya kerjasama menuju Partnership City antara Kyoto dan Ambon pun, tidak ada seremoni yang dihadiri secara formal,” sesalnya.
Padahal di balik pertemuan itu, tambah Rohny, ada maksud baik dari Pemerintah Kota Kyoto, untuk memberi dukungan beasiswa penuh dari Pemerintah Jepang, tanpa perlu lagi dukungan beasiswa penuh dari Pemkot Ambon.
Penjabat Wali Kota Ambon dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon sebagai bagian utama dalam kerjasama internasional ini, tidak datang ke Jepang dan menghadiri pertemuan akhir di ujung tahun kerjasama Studi and Work in Japan tersebut.
Akhirnya kesempatan yang sementara terbuka bagi calon mahasiswa baru, generasi muda Kota Ambon yang mau melanjutkan studi ke Jepang di tahun berikutnya, menjadi tertutup atau terhenti karena pihak Jepang memutus hubungan kerjasama ini.
“Sungguh ironi dan 10 tahun kerjasama yang dibina ternyata diakhiri dengan cara yang tidak sepatutnya,” ucap Rohny.
Ia berharap kedepannya, Pemerintah Kota Ambon harus lebih arif dan bijaksana dalam menjalin hubungan kerjasama internasional antar kedua negara.
“Sebab pada akhirnya jika dilakukan dengan tidak serius, akan memalukan negara Indonesia, Provinsi Maluku dan Kota Ambon sendiri,” tutupnya.(ZAI)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi