
Apa orang yang cerita ini pernah urus bola?
Beta jawab: bukan beta, tapi “Kami Kelompok”, pernah urus dan beberapa masih sehat walafiat urus bola hingga saat orang baca unek-unek beta ini. Dan beta bersaksi: walau dengan beberapa latar belakang pribadi yang berbeda-beda, dan kepentingan apapun di belakang itu.
Mereka yang pernah dengan beta urus bola, mereka benar-benar “Orang Gila Bola”, tanpa pamrih, tanpa embel-embel balas budi, dan sebagainya. Orang-orang dengan beta ini, mereka hebat. Sampai sakarang beta masih manaruh hormat untuk segala yang pernah mereka lakukan bersama beta.
Lalu kalau ada yang tanya lagi, “Memangnya Sudah Beri Penghargaan Apa Buat Maluku?” Beta jawab sekalian: walau cuman bimbing anak-anak main sepakbola. Tapi kami bangga sudah sedikit berbuat bagi sepakbola Maluku, terkhusus di wilayah kami masing-masing tinggal. Jadi kalau kurang puas, ayo survei sandiri.
Balik ke Topik!
“Sistem Pengembangan Sepakbola Maluku”, kenapa isu ini yang beta secara pribadi rasa harus diangkat? Karena memang ada yang salah. Terlalu banyak orang cari untung lewat sepakbola, melalui skema “Pembinaan”. Semua formasi mereka pakai. Tapi kok aneh tidak ada dampak signifikan buat elemen sepakbola Maluku. Hanya berdampak kepada segelintir kelompok.
Nanti kalau sudah model kayak begini, lalu saling menyalahkan, suka membandingkan sana-sini. Nanti ada yang bilang, di sepakbola “Hukum Rimba” berjalan. Yang lemah hilang dan yang kuat bertahan. Tapi sadar apa tidak ya? Hukum Rimba di sepakbola Maluku itu, kalau kalian terapkan, maka “Sistem Sepakbola” yang sekarang ini kami rasakan di Maluku akan terus terjadi.
Lalu semua masalah panjang kali lebar di atas, apa solusinya? Beta rasa semuanya masing-masing punya solusi, semua punya pemikiran, malah lebih baik dari yang beta pikirkan. Cuman satu hal, kalau “Sistem Pengembangan Sepakbola Maluku” ini masih model kayak begini, sampai anak cucu pun, jangan bermimpi besar buat perbaiki kondisi sepakbola Maluku.
Jadi, nikmatilah semua yang ada tentang sepakbola di Maluku, jika masih menerapkan sistem yang sama saat ini. Jika ingin berubah, maka rombaklah sistem yang selama ini dilakukan.
Maaf banyak-banya, jika ada yang merasa tersinggung. Cerita ini murni unek-unek beta, yang coba beta luapkan saja, tentang sepakbola di Maluku terkhusus di Pulau Ambon.
Hormat, buat semua.(*)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi