Amboina

MIWF 2024: Keseruan Bersama Teman Bus, Berbagi Nostalgia, Bernyanyi, Menikmati Makassar

Saya sampaikan, Teman Bus ini jauh lebih nyaman dibanding Damri era jadul. Dahulu, pintu Damri terdapat di depan dan belakang.

Saya bercerita, kalau naik Damri, saya suka duduk di belakang karena bisa langsung turun. Namun, sebelum turun, tiang pemegangnya diketuk dengan uang logam.

Makanya tiang-tiang yang biasa dipakai sebagai pegangan, penuh dengan tanda goresan uang logam. Pengamennya juga biasa duduk di belakang.

Setelah lama bercerita, saya persilakan Elmatu bernyanyi. Dengan agak sotta, saya perkenalkan Elmatu. Bahwa dia merupakan alumni X Factor Indonesia, musim pertama, tahun 2013.

Dia seangkatan dengan Fatin Shidqia. Elmatu, yang punya nama lengkap Ariel Matulessy, tergabung dalam grup Nu Dimension. Prestasinya pada ajang ini, bersama Nu Dimension, sebagai pemenang ketiga.

Layaknya sedang ngamen di bus, Elmatu memetik gitarnya sambil bersandar di pintu yang berada di tengah. Lagu-lagu dari Slank, Iwan Fals, Utha Likumahua, dibawakan dengan sangat merdu.

Sesekali kami ikut bernyanyi, dan bertepuk tangan di akhir lagu. Dia juga membawakan lagu daerah Ambon, yang membawa kenangan saya pada kota kelahiran saya itu.

Dari balik jendela Teman Bus, ada suasana berbeda yang saya rasakan. Makassar terlihat rimbun, hijau. Mungkin karena rute yang dilewati bukan jalur yang biasa kami lalui.

Keseruan masih berlanjut di dalam Teman Bus. Saya bercerita pengalaman berlangganan pete-pete angkutan kampus Unhas.

Saya dimintai tolong mencari mahasiswa yang mau berlangganan pete-pete oleh seorang sopir yang biasa kami sapa Pak Aji.

Teman-teman tentu saja senang. Artinya mereka tak harus berlama-lama menunggu pete-pete di pinggir. Bahkan diantar-jemput sampai depan rumahnya.

Ketika saya sampaikan bahwa selama 3 tahun saya dapat tumpangan gratis, dengan spontan mereka bertepuk tangan.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3 4Next page

Berita Serupa

Back to top button