BuruLingkungan

Misi Alam di Pulau Buru: Ekspedisi Tebing Kaku Mahu 2025 Bersama Wanadri

potretmaluku.id – Wanadri, sebuah organisasi pecinta alam yang telah berdiri sejak 1964 di Bandung, terus menunjukkan dedikasinya dalam empat pilar utama: pendidikan, penjelajahan, kemanusiaan, dan lingkungan. Pada 19 April 2025, Wanadri kembali mencatatkan langkah besar dengan melepas tim ekspedisi termudanya menuju Pulau Buru, Maluku.

Acara pelepasan Ekspedisi Tebing Kaku Mahu berlangsung pada 23 April 2025 di Namlea, ibu kota Pulau Buru. Acara ini diresmikan oleh Rektor Universitas Iqra Buru, Dr. Muhammad Sohel, dan Nawawi Ibrahim Tinggapy, perwakilan Pejabat Bupati Buru.

Ekspedisi ini merupakan bagian dari program besar bernama “Buru eXpedition,” yang menggabungkan berbagai kegiatan seperti panjat tebing, eksplorasi gunung hutan, penelitian flora, rehabilitasi lingkungan, hingga program pemberantasan stunting.

Fokus pada Tebing Kaku Mahu

Ekspedisi Tebing Kaku Mahu dijadwalkan berlangsung selama 30 hari, melibatkan 6 pemanjat tebing, seorang peneliti, serta 4 anggota Mapala Universitas Iqra Buru.

Tim memulai perjalanan dari Kota Namlea menuju Desa Nanali, lokasi awal kegiatan. Mereka mengawali dengan upacara adat setempat sebelum merintis jalur pendakian gunung dan hutan.

Tebing Kaku Mahu, dengan ketinggian vertikal sekitar 750 meter, menjadi tantangan utama. Tim berencana menyelesaikan pemanjatan selama 9 hari, sembari melakukan penelitian di sepanjang dinding tebing.

Di area bervegetasi dekat puncak tebing, seluas sekitar 1 kilometer persegi, tim akan mengumpulkan data untuk mendukung penelitian flora dan fauna.

Pengembangan Jalur Panjat Tebing di Desa Nanali

Setelah menyelesaikan pemanjatan, tim ekspedisi akan melanjutkan dengan pembuatan jalur panjat tebing sport di sekitar Desa Nanali.

Proyek ini melibatkan partisipasi mahasiswa Universitas Iqra Buru serta masyarakat setempat. Harapannya, jalur ini dapat menjadi daya tarik wisata olahraga panjat tebing, sekaligus membuka peluang baru bagi pengembangan komunitas lokal.

Selain fokus pada tebing, ekspedisi ini memiliki agenda besar lainnya. Bersama Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, tim akan melakukan penelitian flora, mengidentifikasi potensi sumber daya lokal, serta merancang program kesehatan masyarakat untuk mengatasi masalah stunting melalui penyediaan sumber air bersih.

Tim juga akan melaksanakan rehabilitasi ekosistem mangrove dan terumbu karang sebagai langkah nyata menjaga keberlanjutan lingkungan di Pulau Buru.

Semangat Kebangsaan yang Menyala

Ekspedisi ini tidak hanya menjadi ajang eksplorasi, tetapi juga momen untuk menanamkan semangat kebangsaan di hati para anggotanya.

Lagu kebanggaan Wanadri, “Mengembaralah engkau demi tanah air, sumbangkan darma baktimu,” menjadi nyala semangat bagi mereka yang berangkat membawa misi besar ini.

Dengan tekad dan kerja sama, Wanadri membuktikan bahwa cinta tanah air dapat diwujudkan melalui langkah-langkah kecil yang membawa perubahan besar. Ekspedisi Tebing Kaku Mahu 2025 adalah salah satu wujud nyata dedikasi itu.(*/JAB)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button