MCB: 3.300 Rumah Tangga Miskin di Maluku Bergembira Menikmati Listrik
potretmaluku.id, – Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends menyatakan, 3.300 rumah tangga miskin atau kurang mampu di provinsi Maluku merasa bergembira karena bisa menikmati pasokan listrik secara mandiri melalui Program BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik).
“Sebanyak 3.300 rumah tangga (RT) kurang mampu di Maluku hari ini bergembira karena dapat menikmati pasokan listrik berdaya 900 Volt Ampere (VA) secara mandiri melalui program BPBL,” tegas Mercy saat Sosialisasi dan penyalaan pertama Program BPBL dipusatkan di Kelurahan Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (21/11/2024).
Program BPBL, menurut Mercy yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan, merupakan salah satu aspirasi yang diperjuangkan Komisi VII DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program itu mulai direalisasikan sejak tahun 2022.
Ditegaskannya, akses terhadap listrik tidak hanya menjadi kebutuhan dasar, tetapi juga simbol kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan suatu wilayah.
Khusus di Maluku sebagai wilayah kepulauan dengan rentang kendali sulit, terus menjadi perhatian pemerintah terkait rasio elektrifikasi yang masih tergolong rendah rendah, khususnya di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).
“Program ini bukan sekadar memasang listrik, tetapi merupakan bagian dari mimpi besar untuk menjadikan Maluku sebagai wilayah yang setara dengan daerah lain di Indonesia. Masih ada banyak pulau kecil dan desa terpencil di Maluku yang belum tersentuh listrik. Saya akan terus memperjuangkan hak-hak mereka di Komisi VII DPR RI agar semua masyarakat Maluku dapat menikmati cahaya dan manfaat listrik seperti wilayah lainnya,” ucap Mercy dengan tegas.
Sebaran Penerima Manfaat
Program BPBL ini menjangkau sebagian besar wilayah di Maluku, termasuk daerah terpencil dan terisolasi. Berikut rincian penerima manfaat yaitu Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 861 rumah tangga, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) 735 rumah tangga, Seram Bagian Barat (SBB) 727 rumah tangga.
Selain itu, Maluku Tengah (Malteng) 463 rumah tangga, Seram Bagian Timur (SBT) 198 rumah tangga, Kabupaten Buru 250 rumah tangga, Buru Selatan 33 rumah tangga, Kota Ambon 21 rumah tangga dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 12 rumah tangga.
Mercy Barends menegaskan, realisasi program BPBL selama tiga tahun terakhir di Maluku adalah bukti keseriusannya sebagai wakil rakyat dalam memperjuangkan hak masyarakat Maluku untuk mendapatkan akses listrik.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat Maluku. Setiap suara yang telah memilih saya adalah amanah yang harus saya jalankan dan perjuangkan,” ujar Mercy yang akrab disapa MCB.
Dia mengatakan, sejak dimulai pada tahun 2022 program ini telah memberikan manfaat kepada total 8.204 rumah tangga di Maluku yaitu 1.904 penerimat ahun 2022, 3.000 penerima tahun 2023 dan sisanya 3.300 penerima di tahun 2024.
Persyaratan dan Manfaat Program BPBL
Untuk mendapatkan bantuan ini, masyarakat harus memenuhi beberapa syarat yaitu belum terdaftar sebagai pelanggan PLN, berdomisili di daerah yang telah memiliki jaringan listrik tegangan rendah PLN, tinggal di wilayah 3T, memiliki validasi dari kepala desa/lurah, terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Program BPBL tidak hanya bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Akses listrik memungkinkan warga untuk menjalankan aktivitas produktif yang sebelumnya terbatas.
“Listrik adalah parameter untuk melihat kemiskinan di suatu daerah. Dengan adanya listrik, kehidupan masyarakat akan lebih baik,” jelas Mercy.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Mercy menekankan bahwa masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil, terutama di pulau-pulau kecil di Maluku yang belum terhubung jaringan listrik.
Ia berharap semua pihak, baik pemerintah daerah, PLN, hingga pemerintah pusat, dapat bersinergi untuk meningkatkan elektrifikasi di wilayah ini.
“Semoga masyarakat Maluku, khususnya di Kecamatan Amahai, bisa menikmati listrik dengan sukacita. Saya juga berharap akses listrik ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama bagi rumah tangga,” imbuh Mercy.
Program BPBL tahun 2024 menunjukkan komitmen pemerintah dan wakil rakyat dalam mewujudkan keadilan energi di Indonesia. Di Maluku, program ini telah mengubah kehidupan ribuan keluarga, memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih terang.
Mercy mengajak seluruh pemangku kepentingan terus mendukung upaya elektrifikasi di Maluku. “Pemerintah daerah, PLN, dan kami di DPR harus berjalan beriringan. Sinergi adalah kunci untuk memastikan tidak ada lagi wilayah yang gelap di Maluku. Kita harus memastikan bahwa setiap rumah tangga, di mana pun lokasinya, mendapatkan hak yang sama,” tambahnya.
Dengan kolaborasi erat antara DPR, Kementerian ESDM dan PLN, diharapkan seluruh pelosok Maluku dapat segera menikmati listrik, menciptakan perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat. (JAY)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi