Lowongan Pekerjaan di RSUP Leimena Dibuka, Pencari Kerja di Ambon Membludak

potretmaluku.id – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon, Stiven Patty mengungkapkan, lonjakan pengurusan kartu pencari kerja di kota ini meningkat sejak Kamis lalu (15/4/2021), seiring dengan dibukanya lowongan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Leimena Ambon. Dalam kurun waktu itu, sudah 943 Kartu Pencari Kerja yang dicetak.
“Puncaknya terjadi pada Senin (19/4/2021) dimana kita melayani 532 pencetakan kartu pencari kerja, dan itu kita buka pelayanan hingga pukul 23.30 WIT. ” ujarnya.
Meningkatnya animo warga yang ingin mengurus kartu pencari kerja sebagai persyaratan untuk melamar pekerjaan ini, diakui Stiven, membuat Disnaker kota Ambon memperpanjang waktu pelayanan. Bahkan hingga lewat ketentuan jam kerja ASN di bulan Ramadhan, yang seharusnya dibatasi hingga pkl. 15.00 WIT
“Pelayanan untuk pencetakan kartu pencari kerja memang kita perpanjang, demi melayani warga yang ingin mengurus kartu pencari kerja,” terangnya.
Stiven membantah bahwa ada oknum pegawai, bahkan pejabat Disnaker yang pilih kasih dan mengutamakan kerabat dalam melaksanakan pelayanan.
Yang terjadi adalah, kata dia, justru pegawai dan pejabat yang bersangkutan membantu para pencari kerja, yang terkendala dalam melakukan pendaftaran kartu pencari kerja secara online.
Pasalnya jika pendaftaran online tidak dilakukan secara benar, menurut Stiven, maka tidak dapat diproses lanjut untuk pengambilan foto dan pencetakan kartu pencari kerja.
“Pegawai dan bahkan pejabat membantu dalam proses pendaftaran online, agar memudahkan dalam proses pelayanan selanjutnya. Karena kalau pencari kerja tidak mendaftar online maka tidak dapat diproses untuk foto dan cetak kartu pencari kerja,” ungkapnya.
Stiven mengakui, hambatan dalam pelayanan bukan saja karena jumlah pencari kerja yang membludak, dan tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang melayani, tetapi juga karena menyesuaikan dengan server yang ada di Kementerian Tenaga Kerja RI.
“Ada yang sudah daftar online tetapi datanya belum masuk, karena server di pusat masih tutup. Kita harus telepon mereka di Jakarta untuk tolong segera dibuka, karena di Ambon sudah buka jam pelayanan. Belum lagi di bulan puasa Ramadan ini, harus menyesuaikan dengan waktu ibadah dan berbuka puasa,” beber Stiven.
Selain itu, tambah dia, ada pencari kerja yang setelah mendaftar online, tidak membawa kelengkapan dokumen berupa ijazah terakhir baik asli maupun fotocopy, untuk verifikasi data.
Dalam hal ini, kata dia, pencari kerja yang bersangkutan diharuskan pulang mengambil dokumen dimaksud dan ketika kembali harus mengambil nomor antrian baru.
“Ini yang kadangkala tidak dipahami. Jadi ada yang pulang ambil ijazah, lalu kembali lagi dan menyerobot antrian. Ini tidak kita perbolehkan. Yang bersangkutan harus kembali mengambil nomor antrian,” tergasnya.
Untuk menjaga pelayanan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, Stevin menyebutkan sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Ambon, dalam menjaga dan mengatur antrian para pencari kerja yang datang.
Dia menjamin semua warga Kota Ambon yang datang ke Disnaker dapat terlayani. Karena seluruh pegawai dan pejabat Disnaker Kota Ambon telah berkomitmen untuk bekerja extra, bahkan hingga larut malam sekalipun, sampai semua permintaan pengurusan kartu pencari kerja tercetak.
“Hal ini kami lakukan demi masa depan warga Kota Ambon yang saat ini sedang mencari – cari pekerjaan. Tidak ada tendesi apa – apa. Kami murni untuk melayani,” pungkasnya.(PM-02)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi