Maluku Tengah

Libatkan Anak-anak Muda Tanam Pohon, Kampanye Jaga Ekosistem Berkelanjutan Sejak Dini

potretmaluku.id – Kelestarian lingkungan dan alam perlu diwariskan kepada generasi yang akan datang. Menaman pohon dengan melibatkan anak–anak muda Maluku menjadi kampanye tentang kesadaran menjaga ekosistem berkelanjutan dapat dimulai pada usia dini.

Pernyataan tersebut disampaikan anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty, ST, saat dirinya dengan ratusan pemuda Negeri (Desa) Liliboy, Kecamatan Leihitu Bara, Kabupaten Maluku Tengahn, terlibat dalam program penanaman pohon bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Minggu (19/12/2021).

Komisi IV DPR RI sendiri, bersama Menteri LHK menggelar Program Penanaman Pohon bersama kaum muda. Pencanangan secara nasional dilaksanakan secara virtual di 34 Propinsi Se-Indonesia. Di wilayah Provinsi Maluku, program penanaman pohon dipusatkan di Negeri Liliboy.

Saadiah hadir di Negeri Liliboy bersama pejabat Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Bapedas) serta Raja dan pemuka Negeri Liliboy.

Ia menyebut, menanam pohon bersama kaum muda Negeri Liliboy memberi dampak positifi untuk membangun, memperbaiki dan menjaga lingkungan.

“Anak–anak muda Negeri Liliboy telah memulai langkah inovatif, berkontribusi untuk upaya pemulihan lingkungan secara nasional,” kata anggota Fraksi PKS Dapil Provinsi Maluku ini.

Ratusan anak-anak muda Negeri Liliboy nampak antusias dalam program penanaman pohon ini. Sebanyak 300 anakan dari Kebun Bibit Rakyat kelompok Tani Liliboy ditanam di negeri tersebut.

“Pohon dan hutan adalah kehidupan. Maka menanam pohon merupakan cara untuk merawat kehidupan lingkungan. Saya apresiasi langkah anak-anak muda negeri Liliboy. Kesadaran menaman pohon di kalangan anak – anak muda perlu diperluas jangkauannya di bagai wilayah di Provinsi Maluku,” ungkapnya lagi.

Kolaborasi ratusan anak muda menanam pohon, lanjut Saadiah merupakan bagian semangat dan upaya pemulihan lahan di kawasan Liliboi.

“Pemulihan lahan lewat program menanam akan menguatkan dan mengembalikan fungsi hutan sebagai pengatur tata air,” imbuh Saadiah.

Lanjut Saadiah, sisi lain program menaman pohon bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Pola tanam yang dipilih dengan pelibatan masyarakat secara langsung melalui agroforestry. Agroforestry memberi daya dukung secara ekonomi, dan diterima masyarakat.

“Di banyak lokasi, kegiatan pemulihan dan rehabilitasi kawasan hutan dan lingkungan lewat Pola tanam bersama masyarakat (agroforestry). Karena bernilai ekonomi, dan diterima luas oleh masyarakat. Ini model pembangunan lingkungan yang partisipatif”, sebut Saadiah.(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button