MalukuPolitik

KPU Akui Partisipasi Pemilih di Pilkada Maluku Rendah, Bahkan Jauh daria Target

potretmaluku.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku mengakui tingkat partisipasi pemilih pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rendah.

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Provinsi Maluku Almudatsir Zain Sangadji mengatakan, KPU RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak nasional 2024 mencapai 82 persen.

Di Maluku, KPU menargetkan partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen. Namun target tersebut tidak dapat di capai.

“Sesuai arahan, target partisipasi pemilih di Maluku harus mencapai 77,5 persen. Namun, realisasi di Maluku hanya di angka 70,05 persen,” kata Almudatsir, Rabu (11/12/2024).

Dia menyebut, rendahnya partisipasi pemilih dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemilih yang telah terdaftar di DPT, tapi belum memiliki dokumen kependudukan.

“Itu juga sangat mempengaruhi warga dalam menggunakan hak pilih di TPS. Sebab harus menyertakan dokumen kependudukan berupa KTP elektronik atau biodata kependudukan,” ujarnya.

Kata dia, jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT tapi belum melakukan perekaman e-KTP menjelang pilkada Maluku sangat tinggi, mencapai 164.617 pemilih.

Dua hari menjelang pemilihan, KPU masih menemukan sebanyak 164.617 pemilih yang terdaftar namun belum melakukan perekaman e-KTP.

“Ini yang kemudian berdampak pada partisipasi Pilkada 2024,” katanya.

Seluruh proses penyelenggaraan Pilkada akan dievaluasi. KPU juga mencari solusi agar tingkat partisipasi masyarakat meningkat di pemilu berikutnya. Sebab partisipasi pemilih berkorelasi dengan legitimasi politik paslon terpilih.

Dia menyebut, perwujudan partisipasi pemilih juga sebagai wujud pelaksanaan hak kedaulatan rakyat.

“Dan ini tidak hanya menjadi tugas KPU dan pemerintah, tapi juga parpol dan lembaga kemasyarakatan harus bersama-sama melembagakan angka partisipasi pemilih agar terus meningkat,” katanya.

Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, tingkat partisipasi pemilih tertinggi ada di Kabupaten Buru, yang mencapai 83,2 persen.

“Sedangkan tingkat partisipasi pemilih terendah berada di Kota Tual yang hanya mencapai 55,6 persen,” tandasnya. (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button