Kepulauan AruLingkunganMaluku

Ketua FORIKAN Maluku Apresiasi Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan di Aru

potretmaluku.id – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Maluku yang juga Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN) Maluku Widya Pratiwi Murad, membuka dengan resmi Kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan di Gugus Pulau IX, Kota Dobo, Kabupaten Aru, bertempat di Gospel Cafe Dobo, Rabu (27/7/2022).

Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, PLT Kepala Dinas Perikanan Kelautan Provinsi Maluku Erawan Asikin menyampaikan, pelatihan Diversikasi Pengolahan Hasil Perikanan ini diikuti oleh 30 peserta ibu-ibu, yang berasal dari kelompok pengelola dan pemasaran hasil perikanan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini, kata Erawan untuk pengembangan SDM dalam memanfaatkan hasil perikanan, sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan daya saing pasar.

“Selain itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan dalam meembangun ekonomi keluarga,” jelas Erawan.

Sementara itu, Ketua FORIKAN Maluku Widya Pratiwi Murad mengatakan, Maluku yang merupakan provinsi kepulauan memiliki luas wilayah 712.479,65 km2 yang terdiri dari luas lautan 658.294,69 km2 (92,4%) dan luas daratan 54.185 km2 (7,60%) dengan potensi sumber daya ikan sebesar 4,3 juta ton per tahun atau 36,52% dari potensi nasional. Selain itu, Provinsi Maluku juga memiliki potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan dilaut seluas 183.000 Ha .

Besarnya potensi yang dimiliki, kata isteri Gubernur Maluku ini, tidak akan mencapai maksimal jika tidak diimbangi dengan pelatihan dan pendampingan mengenai teknik pengolahan produk perikanan, karena dengan teknik pengolahan yang baik dan benar tentu saja akan berpengaruh terhadap respon pasar.

Begitu pun, pengembangan hasil olahan perikanan tidak hanya memperhatikan rasa atau minat dari konsumen, tetapi juga mutu dan gizi yang terkandung di dalamnya, tak jarang bahwa produk yang dideversifikasikan memiliki value added atau nilai tambah pada produk olahannya.

“Sehingga dalam melakukan inovasi pengolahan hasil perikanan, para pelaku usaha dituntut agar memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar produk olahannya diterima dan dapat dipasarkan secara luas,” ujar Widya.

Bahkan untuk mencapai pasar yang lebih luas dan mendapatkan kepercayaan konsumen, kata Widya, para pengolah harus memiliki izin dan sertifikat pengolahan serta harus memperhatikan kemasan yang digunakan.

Untuk itu, terkait kegiatan pelatihan dalam rangka pengembangan SDM pelaku usaha perikanan, Widya memberikan apresiasi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, yang dinilai sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengolah hasil perikanan dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan.

Widya menambahkan, pelatihan yang digelar saat ini, tentunya sangat mendukung Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Tahun 2019 – 2024 yakni, Maluku yang terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam Kesejahteraan dan Berdaulat atas Gugus Kepulauan”.

Serta, kata Widya, mendukung misi ke 6 yaitu Mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang profesional, kreatif, mandiri dan berprestasi, maka peningkatan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian sebagai pelaku utama dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang ada merupakan langkah strategis yang harus ditempuh sehingga pemanfaatan sumberdaya perikanan dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat.

“Untuk itu, besar harapan saya, semoga melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menganekaragamkan produk-produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah dan memiliki daya saing sehingga dapat meningkatkan minat konsumsi masyarakat terhadap ikan dan yang terutama dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tandas Widya.

Dalam mendukung usaha para pelaku perikanan, pada kesempatan itu juga, Ketua FORIKAN Maluku, Widya Pratiwi Murad berkesempatan menyerahkan bantuan peralatan olahan hasil perikanan kepada 6 kelompok peserta pelatihan. Masing-masing kelompok yakni, kelompok Lestari Wangel, Kelompok Kakap, Kelompok Scombridae, Kelompok Nur Rezky, Kelompok WKRI dan Kelompok PKK Kab, Kep. Aru.

Kegiatan yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku ini, turut dihadiri Sekda Kabupaten Kepulaun Aru, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Aru, para Pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku, Kadis Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Gugus Pulau IX serta anggota TP PKK Provinsi Maluku.

Tujuan utama mengikuti kegiatan tak lain adalah untuk meningkatkan pemahaman pengelolaan kapasitas media. Sebab, kami menyadari sungguh, sumber daya manusia di media tempat kami bernaung belum terlalu mumpuni menjawab tantangan pesatnya kemajuan transformasi media online saat ini.

Melalui pelatihan, kami meyakini dapat menutupi sebagian kekurangan kami dalam konteks yang lebih luas. Satu di antaranya, yakni masih terjebak dalam mencari model bisnis yang baru, agar tetap eksis. Tentu, terobosan anyar tersebut harus beriringan dengan penambahan awak redaksi.

Meski peta jalan pengembangan media, sudah kami buat salah satunya transformasi digital. Namun kami berencana, memproduksi karya jurnalisitk tak hanya sekedar teks. Tapi juga video, grafis maupun audio. Tujuanya tentu, menambah audiens pembaca kami.

Sebab dengan kondisi hanya fokus memproduksi karya jurnalistik berupa teks, belum mampu mengerek audiens pembaca kami.

Kelemahan dan kekurangan itu, kami meyakini setelah mengikuti pelatihan ini setidaknya mendapatkan solusi dan mengatasi masalah yang membelenggu kami. Alasanya kuatnya, karena materi dalam pelatihan nanti, akan sangat membantu dan penambah pengetahuan kami, dan bisa diaplikasikan untuk mengembangkan media kami lebih baik lagi ke depan.(*/ASH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button