Amboina

Kasus COVID-19 di Ambon Menurun, Airlangga: Harus Tetap Waspada

potretmaluku.id – Kasus COVID-19 di Kota Ambon dan Maluku menurun mendekati 95 persen. Meski begitu, upaya penanganan harus terus dilakukan hingga situasi benar-benar membaik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, penurunan kasus COVID-19 di Kota Ambon dan Maluku, yang hampir mencapai 95 persen sejak tanggal 9 Agustus 2021 itu merupakan capaian yang baik bagi pemerintah.

Menurutnya, yang harus terus didorong adalah pada periode seperti ini, dimana kasus secara nasional mencapai 0,062. Tentu ini sejalan dengan situasi yang ada di Maluku dan Kota Ambon. Meski begitu, tidak lantas harus bereuforia dengan situasi tersebut.

“Kita tidak boleh berpuas diri, kita harus tetap waspada. Sebab saat kasus naik secara nasional di bulan Juli itu 570 ribu secara kumulatif, dan juga terkait dengan positivity kasus aktif juga diatas 50 ribu,” kata Airlangga di Ambon, Senin (4/10/2021).

Kata dia, secara nasional, sudah tidak ada satu provinsi yang masih berada di level 4. Untuk itu, kebijakan yang diambil pemerintah kota dan provinsi bersama dengan Forkopimda, yang dibantu oleh TNI/Polri memberikan dampak secara nyata penerapan PPKM, menahan mobilitas itu dapat menurunkan kasus.

“Jadi kedepan, meski tadi dilaporkan ada beberapa rumah sakit di Ambon telah ditutup karena penurunan kasus, namun harusnya belum boleh ditutup. Sebab kita masih dalam situasi pandemi, belum ada yang mengangkat pandemi,” terang Ketum DPP Golkar ini.

Hingga saat ini, pandemi COVID-19 masih terus ada, belum ada yang mengangkat pandemi, seluruh negara di dunia pun juga sama. Sehingga kesiapan harus tetap ada, karena pemerintah tidak ingin situasi di Bulan Mei lalu kembali terjadi.

Dimana pada saat itu penurunan kasus di bawah 100 ribu, tapi mendadak naik hingga 570 ribu kasus. Sehingga saat itu rumah sakit juga meningkat menjadi 90 persen.

“Jangan sampai berdasarkan pengalaman itu, lalu kita tergagap-gagap. Jadi fasilitas harus tetap siap. Meski rumah sakit tidak lagi digunakan, tapi obat-obatan, oksigen juga harus tersedia,” jelasnya.(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button