potretmaluku.id – Provinsi Maluku sebagai daerah kepulauan, memiliki 1.340 pulau dengan luas daratan 7,6 persen dan luas lautan 92,4 persen. Dan diantara ribuan pulau tersebut, Kepulauan Banda memiliki potensi luar biasa yang dapat dieksplorasi dan dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat Maluku.
Atas dasar itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku dan Dispar Pemprov Sumatera Barat melalui kerjasama promosi mengelar Festival Hatta – Sjahrir tahun 2021.
Pada pembukaan festival yang akan digelar tanggal 13 hingga 14 Agustus ini, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya menyebutkan tiga keistimewaan Kepulauan Banda.
Pertama, Banda dianugerahi keindahan bahari dan kekayaan alam berupa rempah-rempah yang bernilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, laut Banda juga memiliki hasil perikanan dan kelautan yang luar biasa, serta merupakan salah satu lokasi penangkapan ikan nasional.
Kedua, Banda menjadi bagian dari sejarah dunia, yaitu ekspedisi bangsa Eropa untuk melakukan misi dagang dan penjelajah dunia baru.
“Ketiga, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, kepulauan Banda dijadikan sebagai lokasi pengasingan para Founding Father di masa kemerdekaan, diantaranya, Muhammad Hatta, Sultan Sjahrir, dr. Cipto Kusumo, Iwa Kusuma Sumantri, dan lain-lain,” sebutnya saat menghadiri pembukaan festival juga secara virtual dari kediamannya.
Menurut Murad, dengan adanya inspirasi oleh keistimewaan Banda dan warisan sejarah kedua tokoh central pergerakan kemerdekaan tersebut, maka sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, Pemprov Maluku dan Sumatera Barat menginisiasi Festival Hatta – Sjhahrir Tahun 2021 di Banda Naira, yang tidak lain merupakan rumah kedua bagi para tokoh tersebut.
“Dalam festival ini akan ada pegelaran seni dan budaya, di mana kami membawakan tim kesenian dari Provinsi Sumatera Barat sebagai respresentatif asal dan budaya kedua tokoh ini. Selain itu, akan ada seminar yang melibatkan pembicara dengan latar belakang status profesi keilmuan yang berbeda-beda,” ujarnya.
Semua itu, lanjut Murad, menggambarkan bahwa Maluku adalah masyarakat yang terbiasa dengan sikap toleransi tinggi terhadap perbedaan agama, status sosial, sentra budaya dalam semangat bhineka tunggal Ika dan NKRI.
Mantan Dankor Brimob Polri ini berharap, festival ini dapat menghasilkan semangat kebersamaan dan solidaritas secara harmonis untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang. Pemprov Maluku pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang telah menaruh perhatian penuh terhadap sektor pariwisata di Maluku.
“Kami berharap semua yang hadir dalam pembukaan festival ini, diberkahi oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga dunia pariwisata Maluku dapat bangkit dan terus berinovasi memberikan distribusi positif bagi pembangunan Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani serta terjamin dalam keseteraan,” harapnya.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi