Ekonomi Maluku Triwulan IV Tahun 2022 Tumbuh 5,73 Persen
potretmaluku.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada triwulan IV Tahun 2022 meningkat dan memperlihatkan pertumbuhan yang tetap solid.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah mengatakan, ekonomi Maluku tumbuh sebesar 5,73% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan III 2022 yang tumbuh sebesar 6,10% (yoy).
“Meskipun demikian capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01% (yoy),” jelas Rawindra kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).
Kata dia, fondasi ekonomi Maluku ditopang oleh sektor perdagangan dan transportasi ditengah meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan semakin membaiknya kondisi pandemi Covid-19 yang didukung oleh HBKN di akhir tahun.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Maluku utamanya didorong oleh pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)/Investasi dan ekspor luar negeri.
Komponen PMTDB menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,21% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -1,40% (yoy).
“Pertumbuhan pada komponen PMTDB didorong oleh kondisi perekonomian di kawasan Maluku yang semakin membaik, sehingga mendorong perilaku investasi,” terangnya.
Rawindra menuturkan, kinerja ekspor luar negeri Maluku meningkat signifikan sebesar 140,75% (yoy), lebih tinggi dari realisasi ekspor pada triwulan III 2022 yang terkontraksi -51,61% (yoy).
Meningkatnya ekspor didorong oleh peningkatan realisasi ekspor komoditas ikan dan udang yang juga sejalan dengan membaiknya kondisi cuaca di wilayah Maluku.
Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku didukung meningkatnya kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Konstruksi, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,67% (yoy), sedikit lebih tinggi dari realisasi triwulan III 2022 sebesar 8,66% (yoy).
“Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan aktivitas belanja masyarakat menyambut momen HBKN Natal dan Tahun Baru,” tutur dia.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) berdasarkan hasil survei Bank Indonesia.
Sementara itu, dari sisi LU Konstruksi, terjadi pertumbuhan sebesar 7,87% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan III 2022 sebesar 0,19% (yoy).
Kata dia, itu sejalan dengan meningkatnya aktivitas pembangunan infrastruktur dan gedung di kawasan Maluku, yang ditunjukkan dengan realisasi penjualan semen yang meningkat sepanjang triwulan IV 2022.
Dari aspek digitalisasi, lanjut Rawindra, terdapat pertumbuhan merchant dan user yang telah menggunakan QRIS. “Hingga saat ini terdapat 51.719 merchant yang telah menggunakan QRIS di wilayah Maluku,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, meningkatnya digitalisasi sistem pembayaran, tentu berpengaruh terhadap kelancaran transaksi pembayaran, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ditengah ketidakpastian global yang dapat menjadi risiko kedepan, BI memandang setidaknya terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku ke depan.
Pertama, pentingnya upaya menjaga daya beli masyarakat sebagai motor utama perekonomian Provinsi Maluku melalui berbagai upaya pengendalian inflasi, khususnya komoditas pangan.
Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi anggaran belanja pemerintah. “Yang ketiga, mendorong percepatan implementasi digitalisasi ekonomi di seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kelancaran transaksi perdagangan,” tandasnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi