Maluku

Covid-19 Sudah Tembus Angka Puluhan Ribu, Saatnya Prokes jadi Kebiasaan dalam Hidup Keseharian Kita

BERSAMA LAWAN COVID-19

AMBON – Siang kemarin cuaca di Kota Ambon cukup bersahabat. Lagi tidak hujan seperti biasanya. Lelaki itu asyik berkutat dengan dagangannya di seputaran Lapangan Merdeka Ambon. Sehari-hari pemilik nama Rudy ini, berjualan kacang kulit. Kendati sudah sering diimbau dan diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), minimal mengenakan masker, lantaran meningkatnya jumlah kasus kematian gara-gara virus corona, namun dia bergeming. Tidak ketakutan dengan informasi banyaknya warga yang “berpulang” karena terpapar Covid-19.

Rudy mengaku menolak untuk menggunakan masker, dengan beralibi bahwa virus Covid-19 sesungguhnya tidak ada, dan hanya merupakan bagian dari permainan pemerintah untuk mendapatkan keuntungan bagi “kantong” mereka.

“Saya jujur menolak pakai masker, karena selama ini saya beraktivitas tanpa masker tapi tidak pernah saya sakit apalagi positif Covid-19,” terang dia.

Orang seperti Rudy ini memang susah diberi tahu, jika tidak langsung mengalaminya sendiri. Biasanya begitu mereka terpapar, atau keluarga maupun kenalan yang terkena Covid-19, barulah akan mulai percaya keberadaan virus tersebut. Padahal sekadar menjalankan protokol kesehatan, misalnya menggunakan masker dan rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitazer atau memakai sabun dan dibilas pada air mengalir, sudah sangat membantu kita terhindar dari penyebaran virus corona.

Apalagi belakangan ini kasus infeksi virus corona di Indonesia makin meningkat. Bertambah jumlah kasus ini membuat angka infeksi Covid-19 di tanah air menembus angka puluhan ribu. Perkembangan kasus virus Covid setiap hari disiarkan di semua siaran TV. Rentetan kematian tiap harinya capai 10 hingga 20 orang yang meninggal setiap hari akibat Covid 19.

Angka ini merupakan lampu merah bagi kita masyarakat, untuk seharusnya lebih patuh terhadap protokol kesehatan, yang telah ditentukan Pemerintah. Termasuk orang-orang yang masih berpikiran seperti Rudy tadi. Protokol kesehatan (prokes) ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi.

Kenyataannya, cukup miris karena banyak diantara masyarakat yang masih acuh dengan prokes ini, yakni menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta wajib menjaga jarak. Hal ini tidaklah mudah, karena akan menjadi hal yang tidak terbiasa, namun wajib untuk dibiasakan untuk keselamatan bersama. Sehingga perilaku kita akan berubah, demi memutus mata rantai Covid-19.

Untuk itu, sangatlah penting bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi dalam hal mengingatkan diri sendiri, orang di sekitar kita, serta orang lain untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

Ini penting, karena pertambahan kasus bukan hanya menjadi momen yang paling menyedihkan, sebab menuai kematian banyak orang. Ini menjadi pengingat agar kita senantiasa menjalankan protokol kesehatan.

Gubernur Maluku, Murad Ismail beberapa waktu kemarin mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi terkini penyebaran Covid-19 di Maluku. Dia menyebut, penyebaran Covid-19 di Maluku saat ini mengkhawatirkan lantaran virus tersebut sudah menyerang hingga ke tenaga medis dan dokter.

Selain itu, dampak dari penyebaran virus tersebut mulai dirasakan berbagai lapisan masyarakat. “Saya serius. Saya kadang-kadang parno juga,” kata Murad, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.

Juru Bicara Covid 19 Provinsi Maluku Donny Rerung mengajak, warga di Maluku untuk tetap tenang dan bersabar dalam menghadapi situasi sulit saat ini dengan tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak dan tetap berada di rumah.

“Kuncinya tetap sabar, kita harus di rumah kalau tidak ada yang penting di luar, harus jaga jarak, karena dengan itu kita telah membantu pemerintah untuk memerangi Covid-19,” kata Donny.(PM-06)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button