Karya: Rusdin Tompo*)
pada suatu senja kau mengeluhkan perginya matahari
katamu, kau kehilangan separuh cahaya matamu
kehilangan penglihatan untuk menatap jauh ke depan
kau terus berkisah tentang matahari yang tak lagi berpihak sejak senja itu
matahari yang tak lagi mekar meski dirimu berada di lintasan garis khatulistiwa
dengan hutan hujan tropis yang paru-parunya kian menipis
matahari yang terangnya penyayang yang sinarnya bikin binar matamu segar
tak habis-habis ceritamu tentang matahari yang pergi
saat kutemui kau di teras dengan harum melati di halaman
dan hangat kopi sebagai teman pagi
kau kembali mengulang kenang pada matahari
katamu, biasanya kau biarkan panjang rambutmu terurai
biar cahaya matahari menyisir hitamnya nan kemilau
lalu tumpah manjamu sempurna.
7 Februari 2023
*) Penulis adalah Koordinator SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi