InternasionalLingkungan
Bencana Alam Terburuk 2024 di Berbagai Belahan Dunia: Rekor Terpanas dan Dampak Mematikan

Musim Badai Atlantik yang Luar Biasa
Di sisi lain dunia, musim badai Atlantik juga mencatat aktivitas yang jauh di atas rata-rata. Menurut Axios, kekuatannya 40 poin lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun 1991–2020.
- Hurricane Beryl
Hurricane Beryl tercatat sebagai badai kategori 5 paling awal dalam sejarah, terjadi pada akhir Juni 2024. Badai ini menewaskan lebih dari 70 orang. - Hurricane Helene dan Milton
Di penghujung musim, Hurricane Helene menghantam Florida dan North Carolina, menelan lebih dari 200 korban jiwa. Tidak lama kemudian, Hurricane Milton menyusul dengan kerusakan yang juga besar.
Banjir dan Tanah Longsor: Ancaman Mematikan
Meski badai tropis mendominasi pemberitaan, banjir dan tanah longsor menjadi penyebab kematian terbesar tahun ini. Tren ini semakin meningkat dalam dekade terakhir.
- Afghanistan dan Pakistan
Banjir bandang yang melanda Afghanistan dan Pakistan pada Mei dan April menelan lebih dari 1.000 korban jiwa. Di Afghanistan saja, banjir ini merenggut lebih dari 500 nyawa, menurut laporan IFRC. - India
Pada 30 Juli 2024, tanah longsor besar di India menghancurkan lebih dari 200 bangunan, menewaskan lebih dari 300 orang, berdasarkan laporan Reuters. - Spanyol
Intensitas hujan yang tinggi di Valencia, Spanyol, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 200 orang. Lebih dari 70 kota terdampak oleh bencana ini, menurut laporan El País. - Brasil
Brasil mengalami banjir terburuk dalam sejarah di negara bagian Rio Grande do Sul. Sebanyak 155 orang meninggal, dan 540.000 lainnya terpaksa mengungsi. Kota-kota di wilayah tersebut terendam air selama berminggu-minggu. - Papua Nugini
Tanah longsor besar di Papua Nugini pada Mei 2024 menjadi yang paling mematikan tahun ini, dengan lebih dari 600 korban jiwa. Laporan AP News juga mencatat sekitar 1.250 orang kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.
Bencana alam tahun 2024 menggarisbawahi urgensi untuk menghadapi dampak perubahan iklim. Dari suhu global yang memecahkan rekor hingga banjir dan badai yang semakin mematikan, semuanya menunjukkan bahwa tindakan pencegahan dan mitigasi bencana harus menjadi prioritas global.(*/TIA)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi