Bareng UI dan Unpatti, BPK Wilayah XX Fasilitasi Lokakarya Guru Muatan Lokal di Masohi
potretmaluku.id – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku melalui program Fasilitas Bidang Kebudayaan 2023, yang diinisiasi oleh Tim Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, melaksanakan Lokakarya Guru Muatan Lokal di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Lokakarya tersebut dilaksanakan di SMA Yos Soedarso, Kota Masohi, pada Rabu dan Kamis, 22 – 23 November 2023.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Universitas Indonesia, yakni Prof. Melani Budianta, M.A., Ph.D dan Dr. Dhita Hapsarani, M.Hum.
Narasumber lain, diantaranya Dr. Mariana Lewier, S.S., M.Hum., Dr. Romilda Arivina da Costa, S.S., M.Hum., dan Leonora Farilyn Pesiwarissa, S.Pd., M.A., yang adalah para akademisi dari Universitas Pattimura. Ada pula, Santi Nurlette, S.Sos sebagai Pamong Budaya dari BPK Wilayah XX Maluku.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang terdiri atas para guru muatan lokal dari SMA Negeri 4 Maluku Tengah, SMA Muhammadiyah Masohi, SMA Yos Soedarso, SMA Negeri 37 Maluku Tengah, serta SMA Negeri 23 Maluku Tengah mempelajari pendekatan-pendekatan pembelajaran muatan lokal sesuai dengan konteks sosial budaya dan kewilayahan.
Pada akhir kegiatan, para peserta menghasilkan model silabus muatan lokal untuk diterapkan di masing-masing sekolah, kemudian melakukan penjajakan awal pembentukan MGMP Muatan Lokal.
Sebelumnya Santi Nurlette sebagai Pamong Budaya dari BPK Wilayah XX Maluku, menyosialisasikan UN Pemajuan Kebudayaan dan menekankan pentingnya pengajaran muatan lokal yang mengarah pada sepuluh Objek Pemajuan Kebudayaan.
Selanjutnya Prof. Melani menyajikan materi tentang Budaya dalam Ekosistem Sekolah, sementara Dr. Dhita membagikan pandangannya tentang Mengajarkan Budaya Lokal di Sekolah. Keduanya menyajikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom.
Berikutnya, Dr. Mariana membagikan perspektif dan pengalamannya tentang Mengajarkan Sastra Lisan/Tradisi Lisan Maluku. Sedangkan Dr. Romilda dan Leonora menyajikan materi tentang Pemertahanan dan Revitalisasi Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran di Sekolah.
Dalam paparannya, para narasumber menyatakan apresiasi terhadap semangat dan motivasi para guru untuk melaksanakan amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, serta menyatakan kekaguman dan antusiasme atas kekayaan budaya Maluku sebagai potensi sumber daya budaya yang bisa didorong untuk mendukung pembangunan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Paulina Edeu, peserta sekaligus Wakasek Kurikulum SMA Yos Soedarso menyatakan bahwa kegiatan ini mengubah cara pandangnya secara signifikan sebagai guru yang mengampu muatan lokal.
“Kami sebagai guru sekaligus wakasek, berkomitmen untuk melakukan pengimbasan terhadap para sejawat,” pungkasnya.(*/ASH)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi