AmboinaLingkunganMalukuMaluku Tengah

Badan Jalan Pantai Wakal Tergenang Air Laut, Akses Transportasi di Leihitu Lumpuh

potretmaluku.id – Akses transportasi di Kecamatan Leihitu pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIT lumpuh lantaran ruas jalan di pantai pasir putih Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tergenang air laut akibat ombak air pasang, Rabu (13/3/2024).

Tak hanya itu, badan jalan tersebut juga ikut tertimbun material sampah yang terangkut ombak laut. Hal itu terjadi karena talud penahan ombak di kawasan tersebut mengalami rusak berat.

Ismail, salah satu pengendara angkutan roda empat mengaku, tinggi air yang menggenangi badan jalan diperkirakan mencapai betis orang dewasa.

Kata dia, kondisi tersebut membuat akses transportasi disana menjadi lumpuh. Ada sebagian pengendara nekat menerobos air, namun tidak sedikit pula yang memilih untuk tetap menunggu hingga genangan air laut itu menurun, meski memakan waktu.

“Akses kami menjadi sedikit terhambat. Kalau itu air tawar, kita bisa paksakan untuk melintas, tapi todak bisa karena itu air laut. Takutnya berpengaruh ke badan mobil,” kata Ismail.

Kata dia, lebih baik menunggu meski harus memakan waktu lama, daripada melintas di ditengah-tengah genangan air laut. Apalagi bukan saja air laut, tapi juga ada ranting kayu, banyak kolam dan timbunan material sampah dan sebagainya.

“Sudah satu jam lebih kami menunggu. Tidak apa, daripada nanti berpengaruh pada mesin mobil,” ujarnya.

Hal yang sama juga diakui Uni Layn, salah satu pengendara sepeda motor yang kerap melintasi kawasan tersebut. Dia terpaksa memilih menunggu hingga gelombang sedikit mereda.

“Takut jatuh soalnya air sudah penuhi jalan. Banyak lubang jalan yang sudah tertutup genangan air laut, jadi lebih baik tunggu saja,” kata Uni.

Sebagai pengguna jalan di kawasan tersebut, mereka berharap agar kerusakan infrastruktur di kawasan itu bisa menjadi perhatian serius pemerintah daerah Provinsi Maluku. Karena jalan itu merupakan akses penghubung beberapa negeri di Kecamatan Leihitu menuju Kota Ambon.

“Ini akses utama bagi kami di beberapa negeri. Kami harap bisa diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi, mengingat ini jalan nasional,” ungkapnya.

Pantauan potretmaluku.id, sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat dari arah berlawan memilih untuk menunggu hingga air laut surut. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button