Oleh : DR. M.J. Latuconsina,S.IP,MA (Dosen Fisip Unpatti Ambon)
Perjalanan hidup seorang public figur tak mengalami stagnan hanya pada level status sosial, yang sama dengan profesi orang tuanya, seperti misalnya anak petani akan menjadi petani di kemudian hari. Kerap dinamika kehidupan yang kemudian merubahnya, sekaligus meruntuhkan adigium lawas populer “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”.
Ini dialami Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake, S.H, M.D.C. Jika saja ia mengalami stagnan status sosial dalam dinamika kehidupannya, maka ia bakal seperti ayahnya yang kariernya hanya sebatas pegawai P.T. Pos Indonesia. Namun Ayodhia punya mimpi setinggi langit untuk menggapai cita, yang melampui mimpi ayahnya dengan meraih sukses sebagai diplomat dan sebagai birokrat karier.
Mimpi setinggi lagit itu terbukti sudah, dimana Ayodhia pada 5 September 2023 lalu di Jakarta dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama kawan-kawannya 8 gubernur lainnya. Ia menggantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT sebelumnya Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Josef Naisoi.
Ayodhia sebenarnya bukanlah orang asing di tanah Timor Barat sana. Ia adalah putra daerah dari wilayah penghasil kayu cendana ini, dimana merupakan pria berdarah Lamahala, Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT. Ayahnya berasal dari Adonara, sedangkan ibunya orang Sunda.
Menjadi Penjabat Gubernur NTT membuat ia pulang kampung ke tanah leluhurnya, setelah sekian puluh tahun sekolah dan meniti karier di luar Provinsi NTT. Sebelum mengemban jabatan sebagai Penjabat Gubernur Provinsi NTT ia menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenkomarves RI) sejak tahun 2022 lalu.
Pendidikan tingginya boleh dikata terbaik, pasalnya tidak saja ia tempuh studinya di dalam negeri, tapi tempuh studinya sampai di benua biru Eropa sana. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran (1991) dan Master of European Union Law dari Universitas Complutense Madrid, Spanyol (1999).
Suami dari Sufiana Milawati ini memulai karier sebagai pegawai negeri sipil pada Juli 1993. Ia pernah menjadi konsultan umum Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Ia pernah bertugas di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) pada Kedutaan Besar Besar Repubik Indonesia (KBRI) untuk Spanyol dan KBRI Jerman.
Ia pernah menjabat Asisten Deputi Delimitasi dan Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenkomarves RI. Pada 2020, ia diangkat sebagai Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves RI. Pada 25 Mei 2021, ia ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Erick Thohir sebagai Komisaris PT Pembangunan Perumahan.
Sosok Ayodhia tidak saja unik, karena merupakan putra dari karyawan P.T. Pos Indonesia, tapi ia adalah satu-satunya Penjabat Gubernur Provinsi NTT yang beragama Islam sejak provinsi ini berdiri di tahun 1958 lalu. Rata-rata figur Gubernur Provinsi NTT baik itu yang berstatus pejabat sementara gubernur, penjabat gubernur hingga gubernur defenitf adalah beragama Khatolik.
Bisa dimaklumi Provinsi NTT memiliki jumlah penduduk Khatolik dan Protestan yang dominan. Kendati demikian aspek kesamaan kebudayaan (culture) antara ia dan warga masyarakat di provinsi yang berada di Pulau Timor bagian barat ini menjadi instrumen supporting vital bagi Ayodhia dalam menjalankan pemerintahan transisi selama setahun hingga terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT yang baru. (Antara, KataNTT, Wikipedia, 2023).(*)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi