Pendapat

Travel Notes Ikhsan Tualeka: Tiba Sehari Setelah Negeri Jiran Malaysia Punya PM yang Baru

Dengan penunjukan ini, maka berakhir sudah penantian 24 tahun Anwar untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia. Anwar sendiri pernah dipecat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia oleh mentornya, yaitu mantan PM Mahathir Mohamad pada 1998, meski sebelumnya dia sudah ditunjuk sebagai calon suksesor Mahatir.

Cerita makin dramatis karena pemecatan itu tidak saja membuat Anwar harus kehilangan jabatan, namun juga berujung Anwar dibui selama enam tahun untuk satu sangkaan yang tidak main-main, yaitu kasus sodomi. Plot politik-hukum uyang memantik kotraversi.

Anwar kemudian mencoba kembali ke kancah politik sebagai pemimpin oposisi Malaysia. Namun, ambisi politiknya tersendat lagi setelah kembali dijebloskan ke penjara untuk kali kedua pada Februari 2015 karena kasus yang sama.

Anwar baru dapat menghirup udara bebas usai koalisi Pakatan Harapan pimpinannya meraih kemenangan mengejutkan pada pemilu Mei 2018 lalu. Menariknya usai pemilu itu, mentornya Mahatir kembali jadi PM, dan sesuai dengan kesepakatan politik dengan Mahathir, dia seharusnya menggantikan Mahathir setelah dua tahun.

Tapi langkah politiknya belum benar-benar mulus, karena pemerintahan koalisi Pakatan Harapan yang mengusungnya kolaps pada Februari 2020. Anwar pun harus kembali menjadi pemimpin oposisi.

Garis tangan orang siapa yang tau. Setelah berkali-kali gagal, menanti 24 tahun, melewati drama dan benturan politik keras, bolak-balik masuk penjara hingga sempat sakit keras, Anwar Ibrahim akhirnya disumpah sebagai PM baru Malaysia pada Kamis 24 November 2022, pukul 17.00 waktu setempat.

Menjadi pelajaran penting yang mengkonrfimasi idiom atau pepatah: “Dalam hidup manusia sekali hidup dan mati, tapi dalam politik seseorang bisa hidup dan mati berkali-kali. Selamat ya Dato’ Anwar Ibrahim, ijin beberapa hari ini tinggal di negara anda.

Penang, 25 November 2022


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2

Berita Serupa

Back to top button