Toko Kopi Palma Ambon: Ngopi dengan Nuansa Rumah Nenek di Lorong Sagu

Kombinasi ini membuat mereka berpikir untuk menciptakan tempat yang menggabungkan kuliner lezat dengan suasana yang nyaman.
“Ketika kami kembali ke Ambon setelah sekolah di luar, kami merasa coffee shop di sini kurang bervariasi. Jadi, kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda, terutama menu-menu yang tidak ada di tempat lain,” cerita Findy dengan penuh semangat.
Nama “Palma” pun dipilih dengan makna mendalam. Dalam tradisi Katolik yang dianut Ryan, Palma adalah simbol kemenangan, kehidupan, harapan, dan berkat. Filosofi ini menjadi dasar ia dan Findy dalam menjalankan Toko Kopi Palma.

Tantangan di Balik Palma
Toko Kopi Palma telah berjalan lebih dari satu tahun, tetapi perjalanan mereka tidak selalu mulus. Mengusung konsep tradisional dengan kopi pasir Turki sebagai andalan, Findy mengakui tantangan terbesar mereka adalah memperkenalkan konsep ini kepada masyarakat Ambon, khususnya anak-anak muda.
“Awalnya, target kami adalah kalangan dewasa, seperti bapak-bapak yang sudah biasa dengan kopi tradisional. Tapi, ternyata banyak anak muda yang datang dan mencari kopi kekinian,” katanya.
Karena itulah, mereka harus beradaptasi. Ryan bahkan memutuskan mengikuti sekolah barista untuk memperluas menu dan menghadirkan kopi modern.
“Sekarang, selain kopi pasir, kami juga punya mesin kopi, grinder, dan peralatan lainnya. Jadi, pelanggan bisa memilih sesuai selera mereka,” tambah Findy.

Evaluasi yang Membawa Perubahan
Ketika Palma baru dibuka, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tiga bulan pertama, tempat ini selalu ramai. Namun, seperti halnya usaha lainnya, mereka sempat menghadapi masa-masa sulit.
“Setelah ramai di awal, pengunjung mulai menurun. Itu jadi momen kami untuk mengevaluasi. Kami mendengar kritik dan saran dari pelanggan, lalu memperbaiki resep, dekorasi, hingga suasana tempat,” cerita Findy.
Perubahan itu perlahan membuahkan hasil. Satu per satu pelanggan mulai kembali, dan Toko Kopi Palma pun menemukan ritme baru.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi