potretmaluku.id – Target Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) untuk meraih gelar Master di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2023 terwujud.
Tiga pecatur asal Maluku yang dikirim bersama 5 pecatur lainnya untuk mengikuti Kejurnas ke-49 Catur Tahun 2023 di Jakarta sukses meraih gelar master nasional.
Tiga master catur nasional yang lahir dari Kejurnas ke-49 di Jakarta itu masing-masing Billy Lokollo, Obeth Inuhan dan Samsul Bahri
Ketua Umum Pengprov Percasi Maluku, Edwin Adrian Huwae mengaku bangga atas gelar master nasional yang diraih tiga pecatur senior dari Maluku.
Menurutnya, memang target Percasi Maluku di ajang Kejurnas kali ini bisa meraih gelar master nasional. Dan sangat luar biasa, gelar master nasional bisa diraih oleh tiga atlet catur Maluku.
“Saya dan juga seluruh Pengprov Percasi Maluku tentu bangga dengan prestasi yang diraih oleh atlet kita di Kejurnas Catur 2023,” kata Edwin kepada potretmaluku.id, Sabtu (18/3/2023).
Tak hanya itu, Edwin juga berharap, gelar master nasional yang diraih bisa menjadi motivasi bagi atlet-atlet lain untuk terus meningkatkan latihan kemampuan dan mengasah diri di bidang catur.
“Kami berharap ini menjadi penyemangat bagi para pecatur-pecatur Maluku untuk menambah prestasi di bidang catur,” ungkap Edwin.
Sementara itu, Ketua kontingen Maluku, Rajab Tatuhey mengatakan, 10 atlit catur Maluku itu mengisi kategori senior, junior dan veteran pada Kejurnas Catur di Jakarta dan mereka telah menunjukan progres yang luar biasa dan signifikan dalam memperoleh poin dari sembilan babak di Kejurnas.
“Rata-rata atlit Maluku mampu mencetak poin lebih dari setengah jumlah babak,” kata Tatuhey.
Dia menyebut, progres yang ditunjukkan para atlet di Kejurnas itu diluar ekspektasi dan menjadi kejutan. Karena 2 atlit Maluku dalam kategori senior itu mendapat gelar norma master nasional, yakni Bili Lokolo dan Roberti Nuhan.
Selain itu, satu lagi status Master Percasi yang di raih di Kejurnas, yakni Samsul Bahri. “Ketiga atlit yang meraih gelar master nasional ini berada pada cabor kategori senior terbuka,” tutur dia.
Waketum Percasi Maluku itu menyebut, atlit junior yang belum meraih poin maksimal akan menjadi bahan evaluasi. Karena memang mereka masih perlu dibina dengan baik.
Percasi Maluku juga akan mengevaluasi sistem kompetisi dari pecatur Maluku ditingkat junior dan akan memprioritaskan pertandingan kejuaraan di Maluku itu pada tingkat junior, agar bisa menghasilkan atlit baru yang berpotensi dan memiliki bakat dan kualitas yang baik.
“Itu penting bagi kami supaya dipersiapkan untuk mengikuti event-event di Kejurnas maupun event-event daerah di beberapa provinsi di Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Tatuhey, di kepemimpinan Edwin Huwae sebelumnya, gelar master juga diraih salah satu atlet dari Maluku pada Tahun 2018. Dan di Tahun ini juga melahirkan master nasional sebanyak 2 orang.
“Ini artinya ada perkembangan prestasi atlit daripada pembinaan yang di lakukan oleh Percasi Maluku,” tutur Tatuhey. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi