Kutikata

Skrek Tar Bae Paskali

KUTIKATA

Oleh: Elifas Tomix Maspaitella (Eltom)Pemerhati Sosial


Beta skrek tar bae paskali” (=saya benar-benar heran sekali). Ini adalah bentuk reaksi keheranan/kekaguman ketika seseorang mampu melakukan suatu hal yang “katong tar abis pikir” (=di luar perkiraan kita).

Kata “tar bae” (=tidak baik) di sini tidak berarti jelek/buruk, tidak baik, melainkan semacam penegasan bahwa memang “skrek” (=kaget, heran), semacam tingkatan rasa tertentu yang tidak seperti biasanya.

Sikap itu biasa muncul bila “seng sangka kata dia bisa bicara bagus” (=tidak menyangka dia bisa fasih berbicara), “macang aer sa” (=seperti aliran air ~ ungkapan ini menerangkan orang yang fasih berbicara). Hal itu “biking skrek tar bae paskali” karena “dolo-dolo tar bisa bicara paskali, pamalu, ausu/tasisi” (=dulu tidak bisa berbicara, karena pemalu, suka menyendiri). Itu alasan “skrek tar bae paskali“.

Skrek tar bae paskali” juga menerangkan kekaguman yang luar biasa “sampe nganga sa, seng bisa bicara apapa paskali” (=hanya bisa melihat, tanpa bisa bicara sepata kata pun). Misalnya, ada orang yang “tado-tado dalang rumah” (=suka mengurung diri dalam rumah) “skrek bagini, su tambus soldadu” (=tanpa diduga, sudah berhasil menjadi tentara/polisi). “Satu lai tuh, kajahatang biji ruku, mar skrek lai su jadi pandita/guru/ustadz/mohdin” (=seorang anak yang itu, jahatnya minta ampun, tetapi tiba-tiba sudah menjadi pendeta/guru/ustadz/mohdin). “Pikir tar abis paskali” (=tidak habis pikir). Itu juga alasan “skrek tar bae paskali”.

Namun, reaksi itu merupakan wujud rasa bangga. Adakalanya seorang guru, tiba-tiba bertemu dengan mantan siswanya yang terkenal bandel, tetapi dia sudah menjadi seorang yang “pung pangkat” (=punya pekerjaan/jabatan), dan rasa kagum itu ia rasakan dalam bentuk “skrek tar bae paskali“.

Jadi ada orang-orang yang mungkin di luar ekspektasi orang banyak, tetapi “skrek bagini su jadi orang bae” (=tanpa sadar sudah menjadi orang baik/berhasil). Reaksi “skrek” itu selalu diikuti oleh doa “sio, karja babae e” (=kerja yang baik ya) atau “Tete Manis sayang, karja babae ale tuang” (=Tuhan sayang, kerja yang baik ya nyong/nona). Jadi ada harapan banyak orang pada pribadi-pribadi yang telah berhasil, sehingga kekaguman itu sekaligus “biking hati sanang” (=menyenangkan hati) karena mereka pernah membentuk kita.

Yang suka “biking skrek tar bae paskali” itu orang-orang yang mengalami perubahan secara luar biasa, menjadi orang baik.

Rabu, 26 Mei 2021
Pastori Jemaat GPM Tiakur, Klasis Letti Moa Lakor


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button